Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Tribunjateng Hari ini

RSND dan Fakultas Kedokteran Undip Berhasil Operasi Tumor Otak Metode Endonasal atau Melalui Hidung

Untuk kali pertama, tim medis RSND-FK Undip berhasil melakukan operasi tumor otak melalui hidung atau metode endonasal. 

Penulis: Moh Anhar | Editor: galih permadi
Tribunjateng/bramkusuma
Jateng Hari Ini Minggu 28 September 2025 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND) bersama Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (FK Undip) mencatat sejarah baru dalam dunia kesehatan.

Untuk kali pertama, tim medis RSND-FK Undip berhasil melakukan operasi tumor otak melalui hidung atau metode endonasal. 

Inovasi ini menjadi terobosan penting karena pasien tidak perlu menjalani pembedahan terbuka pada tulang tengkorak.

Tindakan medis tersebut dipraktikkan langsung dalam kegiatan “Guest Lecture and Live Surgery on Brain Tumor” yang digelar selama dua hari, Sabtu–Minggu, 27–28 September 2025, di RSND dan FK Undip

Kegiatan ini menghadirkan pakar bedah saraf dari Kagoshima University, Jepang, yakni Singo Fujio MD, PhD (Department of Neurosurgery, Graduate School of Medical and Dental Sciences, Kagoshima University, Kagoshima, Japan), dan Hitoshi Yamahata, PhD (Department of Neurosurgery, Kagoshima University Hospital)yang bekerja sama dengan tim multidisiplin RSND-FK Undip.

Baca juga: Mahasiswa Fakultas Hukum UMP Raih Perak di Pomnas Jateng 2025

Pelaksanaan kegiatan tersebut juga bagian dari rangkaian Dies Natalis FK Undip ke 64.

Direktur RSND, dr Agus Setiyo Hadipurwanto MKes, menjelaskan, metode endonasal memberi pilihan baru bagi pasien dengan kasus tumor otak tertentu“Hari ini kami melakukan operasi tumor otak melalui rongga hidung.

Tidak semua tumor otak bisa ditangani dengan cara ini, namun untuk kasus yang berada di dasar otak atau selaput otak, metode ini sangat efektif. Pasien tidak perlu melalui pembedahan terbuka, cukup dengan kamera dan instrumen khusus yang dimasukkan melalui hidung,” jelasnya.

Menurut dr Agus, inovasi ini penting karena memberikan manfaat besar bagi pasien.

Selain mengurangi risiko luka besar, metode ini juga mendukung pemulihan lebih cepat. 

Ia menegaskan, keberhasilan live surgery ini merupakan hasil kerja sama erat antara berbagai disiplin ilmu.

“Prosedur ini melibatkan kolaborasi dokter bedah saraf, dokter THT, hingga perawat dengan keterampilan khusus. Semua harus terlatih menggunakan teknologi dan alat canggih agar operasi dapat berjalan aman dan presisi," ungkapnya.

Baca juga: 10 Fakta Sahroni Sembunyi 7 Jam di Toilet, Ngaku Penjaga Saat Bertemu Penjarah Rumahnya

Belajar dari pakar

Selain prosedur operasi, kegiatan Guest Lecture juga menghadirkan kuliah tamu yang membahas perkembangan terkini dalam penanganan tumor otak.

Mahasiswa, dokter muda, dan praktisi medis dari berbagai daerah di Jawa Tengah mendapat kesempatan belajar langsung dari pakar internasional dan menyaksikan praktik operasi nyata.

Prof. dr. M. Thohar Arifin, PhD, Sp.BS(K) dari FK Undip menilai kegiatan ini sebagai wujud komitmen kampus menghadirkan pendidikan kedokteran berbasis riset yang berorientasi pada pelayanan masyarakat.

"Kami ingin mencetak lulusan yang tidak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga terbiasa dengan perkembangan teknologi medis mutakhir. Inovasi seperti operasi endonasal ini akan memperkuat peran Undip dalam pengembangan ilmu kedokteran, khususnya bedah saraf," ujarnya.

Kegiatan ini juga menjadi bagian dari penguatan kerja sama akademik internasional.

Selama bertahun-tahun, FK Undip dan Kagoshima University rutin bertukar tenaga ahli, residen, hingga mahasiswa.

Setiap semester, sejumlah mahasiswa kedokteran Undip mengikuti program belajar selama enam bulan di Jepang, sementara profesor dari Kagoshima juga secara berkala hadir di Semarang untuk berbagi pengetahuan.

dr. Yuriz Bakhtiar, Sp.BS(K), PhD, menambahkan, melalui kolaborasi internasional ini, RSND dan FK Undip tidak hanya memperkuat kualitas pendidikan dokter, tetapi juga menghadirkan layanan medis yang lebih maju bagi masyarakat Jawa Tengah.

"Komitmen kami jelas: pendidikan kedokteran harus relevan dengan tantangan global dan bermanfaat langsung untuk pasien," terangnya. (F Ariel Setiaputra)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved