Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Musala Ponpes Ambruk

90 Santri Terdeteksi, Tertimbun di 15 Titik Lebih 72 Jam Bertahan: 4 Tewas, Angin Bawa Bau Menyengat

Sekitar 90 santri terdeteksi tertimbun di reruntuhan mushola di kompleks pondok pesantren Al Khoziny.

Editor: galih permadi
surya/Bobby Constantine Koloway
BANTU PENCARIAN KORBAN - Pemkot Surabaya memberikan bantuan dalam proses evakuasi korban ambruknya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny di Buduran Sidoarjo, Senin (29/9/2025). Pemkot Surabaya menerjunkan sejumlah peralatan hingga petugas rescue. 

TRIBUNJATENG.COM - Sekitar 90 santri terdeteksi tertimbun di reruntuhan mushola di kompleks pondok pesantren Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur.

Sekira 15 titik korban terdeteksi di bawah reruntuhan gedung tiga lantai itu. Cuma dipastikan, sebagian mereka masih hidup.

Kabar terbaru, angin membawa bau menyengat dari mushola tersebut.

Baca juga: Pengakuan Santri Ikut Ngecor Bangunan Ponpes Al Khoziny yang Ambruk: Tradisi Hukuman

Pasutri Jalankan Prostitusi di Rumah, Saat Istri Layani Pelanggan di Kamar, Suami Jaga Anak

Video Bu Guru PNS dan 2 Murid Berdurasi 2 Menit 20 Detik Beredar Viral

20251001_ Petugas gabungan dari Basarnas
PROSES EVAKUASI - Petugas gabungan dari Basarnas dan sejumlah pihak masih terus melakukan upaya evakuasi terhadap para korban bangunan roboh di kompleks Pondok Pesantren Al Khoziny Buduran, Sidoarjo, Selasa (30/9/2025) malam. Sedikitnya ada sekira 15 titik korban terdeteksi di bawah reruntuhan gedung tiga lantai itu.

Upaya evakuasi terhadap para korban reruntuhan gedung di kompleks pondok pesantren Al Khoziny terus berlangsung, Rabu (1/10/2025). 

Dari 15 titik itu, jumlahnya ditaksir bisa mencapai sekira 90 orang. Namun, Tim SAR belum berani memastikan jumlah pasti korban yang masih terjebak di bawah reruntuhan. 

Bahkan beberapa korban terus bisa berkomunikasi dengan tim SAR yang berusaha menolongnya. 

Namun belum bisa dievakuasi lantaran masih terjepit reruntuhan beton.  

Menurut Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Mohammad Syafi, saat ini para korban dengan status kesadaran merah (korban yang masih bisa berkomunikasi) memungkinkan untuk bertahan lebih dari batas waktu krusial 72 jam pascakejadian.

"Tim dapat mencapai korban melalui celah-celah di bawah reruntuhan. Selama mendapatkan suplai makan minum serta infus, maka memungkinkan korban dapat bertahan lebih lama alias lebih dari batas waktu krusial 72 jam," kata Syafii di sela memantau jalannya evakuasi. 

Sejauh ini kondisi para korban itu masih memberikan tanda-tanda kehidupan serta mendapatkan suplai oksigen, makan minum, hingga infus dan vitamin serta obat-obatan dari petugas. 

Dalam operasi SAR ini, disebutnya bahwa pihaknya akan terus memprioritaskan para korban dengan status kesadaran merah untuk terus mendapatkan suplai-suplai vital tersebut sembari menanti upaya tim SAR gabungan untuk menembus reruntuhan.

Disebutnya bahwa personel yang hadir dalam proses evakuasi kali ini berjumlah 379 personel yang berasal dari 65 instansi berbeda.

Menurut Kepala Subdirektorat Pengarahan dan Pengendalian Operasi (RPDO) Basarnas, Emi Freezer, sampai hari ketiga pencarian, tim penyelamatan gabungan menemukan 15 titik korban di bawah reruntuhan bangunan. 

Dari 15 titik tersebut, delapan korban diantaranya dalam tingkat kesadaran warna hitam alias tidak bisa berkomunikasi. Sementara tujuh lainnya berada di tingkat kesadaran merah atau masih bisa berkomunikasi dengan petugas. 

Freezer menyebut bahwa hingga kini tim penyelamatan gabungan telah berhasil mengevakuasi 11 korban dari bawah reruntuhan. Dari 11 korban tersebut tiga diantaranya meninggal dunia. 

Sumber: Surya
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved