Musala Ponpes Ambruk
Pengakuan Santri Ikut Ngecor Bangunan Ponpes Al Khoziny yang Ambruk: Tradisi Hukuman
Kasus ambruknya bangunan musala di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, masih pada Senin (29/9/2025) masih menjadi sorotan.
Penulis: Adelia Sari | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM - Kasus ambruknya bangunan musala di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur masih pada Senin (29/9/2025) masih menjadi sorotan.
Hingga saat ini, diperkiran masih banyak santri yang tertimbun reruntuhan bangunan.
Bangunan tersebut telah menjalani proses pengerjaan selama 9 bulan.
Baca juga: Pasutri Jalankan Prostitusi di Rumah, Saat Istri Layani Pelanggan di Kamar, Suami Jaga Anak
• Chord Kunci Gitar Kalau Ada 9 Nyawa Viral di TikTok, Lagu Alamak Rizky Febian feat Adrian Khalif
• Innalillahi, Oca Fahira Selebgram Meninggal Kecelakaan Terlindas Truk: Baru Wisuda
Dalam proses pengerjaan itu, ternyata sejumlah santri ikut membantu ngecor.
Seperti yang diungkap oleh salah satu santri, Rizki Ramadhan (19).
Saat kejadian, ia melakukan pengecoran di lantai lima atas musala bersama dengan pekerja lain.
"Saya tidak tahu persis siapa saja yang tertimpa bangunan, soalnya waktu itu saya berada di atas ikut kerja."
"Anak-anak di musala sedang salat Asar, tiba-tiba bangunannya ambruk,” ujar Rizki saat ditemui Surya.co.id di Rumah Sakit Siti Hajar, Sidoarjo, pada Senin malam.
Akibatnya, Rizki mengalami luka robek di bagian dagu.
Sementara itu, dilansir dari sejumlah sumber, santri-santri diminta membantu mengecor atau membangun fasilitas pesantren sebagai bentuk hukuman.
Hukuman itu diberikan jika santri tidak mengikuti kegiatan ponpes.
Hingga hari ini, Rabu (1/10/2025) ditaksir masih ada sekitar 90 orang yang terjebak reruntuhan.
Namun Tim SAR belum berani memastikan jumlah pasti korban yang masih terjebak di bawah reruntuhan.
Menurut Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Mohammad Syafi, saat ini para korban dengan status kesadaran merah (korban yang masih bisa berkomunikasi) memungkinkan untuk bertahan lebih dari batas waktu krusial 72 jam pascakejadian.
"Tim dapat mencapai korban melalui celah-celah di bawah reruntuhan. Selama mendapatkan suplai makan minum serta infus, maka memungkinkan korban dapat bertahan lebih lama alias lebih dari batas waktu krusial 72 jam," kata Syafii di sela memantau jalannya evakuasi, Rabu (1/10/2025).
Sementara itu, tiga orang santri dinyatakan meninggal dalam insiden ini.
(*)
• 90 Santri Terdeteksi, Tertimbun di 15 Titik Lebih 72 Jam Bertahan: 4 Tewas, Angin Bawa Bau Menyengat
| Sosok KH R Abdus Salam Mujib Pimpinan Ponpes Al Khoziny Segera Diperiksa Polisi, Ini Tampangnya |
|
|---|
| Kabar Duka, Haikal Meninggal Dunia |
|
|---|
| Live Update Link Streaming Evakuasi Santri Al Khoziny: 34 Meninggal per Hari Ini, Ditemukan Kaki |
|
|---|
| Kisah Dokter Aaron saat Amputasi Santri di Bawah Reruntuhan Ponpes Al Khoziny: Saya Sudah Siap Mati |
|
|---|
| Link Live Streaming Evakuasi Tiap Detik Santri Al Khoziny, Update Ditemukan 13 Tewas |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.