Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Lucky Hakim Dipulangkan ke Cilacap

Profil Lucky Hakim Bupati Indramayu, Diusir GRI Dipulangkan ke Cilacap Jawa Tengah

Aksi tersebut juga diramaikan oleh keberadaan Bus Pemulangan Lucky Hakim. Bus tersebut merupakan simbol harapan demonstran agar Lucky Hakim mundur

|
Penulis: Puspita Dewi | Editor: galih permadi
ISTIMEWA
BUS PEMULANGAN LUCKY HAKIM- 

Profil Lucky Hakim Bupati Indramayu, Diusir GRI Dipulangkan ke Cilacap Jawa Tengah

TRIBUNJATENG.COM – Aksi demonstrasi besar yang digelar Gerakan Rakyat Indramayu (GRI) di Tugu Perjuangan Indramayu pada Senin, 7 Oktober 2025, memanas.

Ribuan massa menuntut Bupati Indramayu, Lucky Hakim, mundur dari jabatannya karena dianggap tidak amanah dalam menjalankan kepemimpinan.

Dalam video yang beredar, koordinator aksi, Muhammad Sholihin, dalam orasinya bahkan menyebut pihaknya telah menyiapkan bus khusus untuk 
“memulangkan” Lucky Hakim ke kampung halamannya di Cilacap, Jawa Tengah.

Baca juga: Hancur Hati Jumadi, Riko Pelajar SMK Sragen Pulang Jadi Jenazah, Malam-malam Pamit Latihan Silat

Video Hilda Bu Persit TNI dan Junior Suami Berdurasi 5 Menit 20 Detik Beredar Viral, Cek Faktanya

Briptu Rizka Tahu Nominal Utang Brigadir Esco Suaminya dari Teman, Jadi Motif Utama Pembunuhan?

“Dia tidak amanah. Sudah saatnya Indramayu dipimpin oleh sosok yang benar-benar memahami karakter rakyatnya,” tegas Sholihin di hadapan ribuan massa.

Aksi tersebut bertepatan dengan peringatan Hari Jadi Kabupaten Indramayu, yang seharusnya menjadi ajang perayaan, namun justru berubah menjadi gelombang protes. Massa menilai, sejumlah janji kampanye dan program pembangunan yang digadang-gadang oleh Lucky Hakim belum terealisasi secara nyata.

Aksi tersebut juga diramaikan oleh keberadaan Bus Pemulangan Lucky Hakim. Bus tersebut merupakan simbol harapan demonstran agar Lucky Hakim mundur dan kembali ke kota kelahirannya, Cilacap Jawa Tengah.

 

Profil Lucky Hakim

Lucky Hakim lahir di Indramayu, 12 Januari 1978. Ia menghabiskan masa kecil di Cilacap setelah kedua orang tuanya meninggal dan diasuh oleh keluarga angkat. Sebelum masuk dunia politik, Lucky dikenal luas sebagai aktor, model, dan penulis yang cukup populer di dunia hiburan tanah air.

Riwayat pendidikannya:

SD Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap (1985–1991)

SMP Islam Al-Irsyad Cilacap (1991–1994)

SMA Negeri 2 Cilacap (1994–1997)

STIE Perbanas dan Pelita Bangsa


Karier politik Lucky dimulai lewat Partai Amanat Nasional (PAN). Ia sempat maju sebagai calon Wakil Wali Kota Bekasi pada 2012, lalu terpilih menjadi Anggota DPR RI periode 2014–2019 dari Dapil Jawa Barat VI.

Pada Pilkada Indramayu 2020, Lucky menjadi Wakil Bupati Indramayu mendampingi Nina Agustina. Namun pada Februari 2023, ia mengundurkan diri dari jabatannya. Dalam Pilkada 2025, Lucky kembali maju dan terpilih sebagai Bupati Indramayu periode 2025–2030.

 


Harta Kekayaan Lucky Hakim

Berdasarkan data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) per 16 Agustus 2024, total kekayaan Lucky Hakim mencapai Rp10,7 miliar, dengan utang sebesar Rp5,3 miliar.

Berikut rinciannya:

Tanah dan bangunan: Rp13,7 miliar (tersebar di Cianjur, Sukabumi, Depok, Jakarta Barat, Bekasi, dan Indramayu)

Alat transportasi & mesin: Rp585 juta

Harta bergerak lainnya: Rp433,5 juta

Surat berharga: Rp100 juta

Kas dan setara kas: Rp675 juta

Harta lainnya: Rp600 juta

Utang: Rp5,3 miliar


Dengan demikian, kekayaan bersih Lucky Hakim setelah dikurangi utang tercatat sekitar Rp10,7 miliar.

Dalam beberapa kesempatan, Lucky mengaku kekayaannya justru menurun setelah menjadi pejabat publik. Ia menilai beban sosial dan tanggung jawab pelayanan masyarakat membuat biaya hidup meningkat.

 

Sorotan Publik

Kini, di tengah masa jabatannya, Lucky Hakim kembali menghadapi gelombang kritik. Aksi “Bus Pemulangan” yang digelar GRI menjadi simbol kekecewaan masyarakat terhadap kepemimpinannya.

Banyak warga menilai janji pembangunan dan kesejahteraan yang pernah digaungkan belum terasa nyata. Momentum Hari Jadi Indramayu yang semestinya penuh suka cita justru berubah menjadi panggung kritik terhadap sang bupati.

(*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved