Berita Viral
Heboh Setelah Safrianus Meningal, 17 Warga Syok Daging Anjing yang Dibagikan Terinfeksi Rabies
Korban diketahui bernama Safrianus Burdin (37). Ia digigit anjing peliharaannya sendiri pada awal September 2025..
Penulis: Puspita Dewi | Editor: galih permadi
Keluarga sempat membawanya ke RSUD Ruteng, namun kondisinya terus menurun.
Dokter kemudian memastikan Safrianus positif terinfeksi rabies, dan korban dinyatakan meninggal dunia keesokan harinya, 24 Oktober 2025.
Kematian Safrianus langsung memicu kepanikan di Dusun Uwu.
Warga baru menyadari bahwa daging anjing yang mereka konsumsi kemungkinan besar berasal dari hewan terinfeksi rabies.
Pihak Puskesmas Lawir bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Timur segera turun tangan melakukan investigasi lapangan.
Sebanyak 17 warga yang diketahui ikut makan atau mengolah daging tersebut langsung diperiksa kesehatannya.
Mereka juga menjadi prioritas penerima vaksin antirabies (VAR), terutama bagi yang bersentuhan langsung dengan daging sebelum dimasak.
Kepala Dinas Kesehatan Manggarai Timur menyatakan bahwa belum ada laporan gejala rabies pada warga yang ikut mengonsumsi daging tersebut.
Namun, observasi tetap dilakukan selama 14 hari ke depan untuk memastikan tidak ada penularan lanjutan.
Sementara itu, Pejabat Otoritas Veteriner Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Manggarai Barat, Yanuarius Saridin, menjelaskan bahwa risiko penularan rabies lewat daging anjing sebenarnya bisa terjadi dalam kondisi tertentu.
“Seseorang bisa saja tertular jika air liur atau cairan dari anjing yang terinfeksi masuk ke lendir mata, hidung, atau mulut manusia saat proses pemotongan sebelum dimasak,” ujar Yanuarius dikutip dari akun Instagram Labuan Bajo Info.
Ia menambahkan, proses memasak yang benar bisa mencegah penularan rabies dari daging yang terinfeksi.
“Jika daging anjing rabies dimasak hingga suhu di atas 75 derajat Celcius, virus rabies akan mati dan manusia yang mengonsumsinya tidak akan tertular,” tambahnya.
Meski begitu, pemerintah daerah tetap mengimbau warga tidak mengonsumsi daging anjing dari hewan yang tidak jelas asal-usulnya.
Selain berisiko menularkan rabies, kebiasaan tersebut juga melanggar prinsip keamanan pangan.
Hingga Kamis (30/10/2025), petugas kesehatan masih melakukan penelusuran tambahan untuk memastikan tidak ada warga lain yang sempat menerima potongan daging dari Safrianus.
Tim dari Dinas Peternakan juga melakukan vaksinasi terhadap anjing-anjing peliharaan lain di wilayah Lamba Leda Timur untuk mencegah kasus serupa.
(*)
| Daftar 14 Artis Indonesia Gugat Cerai Pasangan Sepanjang 2025, Terbaru Sabrina Chairunnisa |   | 
|---|
| Nasib S, Pemilik Warung Bakso Babi Yang Berjualan 35 Tahun Tanpa Label, Kini Sepi Pembeli |   | 
|---|
| 10 Fakta Atap Ponpes di Situbondo Ambruk Tewaskan 1 Santri: Kesaksian Aura hingga Kelayakan Bangunan |   | 
|---|
| Apes Gegara Google Maps, Rombongan Peziarah Batal ke Muria, Bus Terperosok Nyasar di Hutan Pati |   | 
|---|
| 7 Fakta Sejoli Karawang Bunuh dan Lakban Mulut Bayi Hasil Hubungan di Luar Nikah |   | 
|---|

 
			
 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					![[FULL] Ulah Israel Buat Gencatan Senjata Gaza Rapuh, Pakar Desak AS: Trump Harus Menekan Netanyahu](https://img.youtube.com/vi/BwX4ebwTZ84/mqdefault.jpg) 
				
			 
											 
											 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.