Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Polisi Bunuh Dosen

Alasan Bripda Waldi Bawa Kabur Mobil Dosen EY Ternyata Hanya Siasat, Tutupi Kasus Besar

Kapolres Tebo, AKBP Natalena Eko Cahyono mengungkapkan, Bripda Waldi berusaha merekayasa pembunuhan tersebut agar terlihat seperti perampokan.

Penulis: Val | Editor: rival al manaf
Instagram/Facebook Diana Sari
PELAKU DITANGKAP - Oknum polisi Polres Tebo bernama Waldi ditangkap kasus pembunuhan seorang dosen wanita EY di Jambi, Minggu (2/11/2025). (Kanan) Potret EY semasa hidup. 

TRIBUNJATENG.COM - Alasan Bripda Waldi Adiyat membawa kabur barang berharga milik korban EY (37) ternyata hanya siasat.

Ia tak benar-benar mengincar mobil, motor, hingga handphone milik korban. 

Kapolres Tebo, AKBP Natalena Eko Cahyono mengungkapkan, Bripda Waldi berusaha merekayasa pembunuhan tersebut agar terlihat seperti perampokan.

Baca juga: Kalimat Playboy Miskin Jadi Motif Bripda Waldi Bunuh Dosen Erni sang Kekasih

Baca juga: Semalam Suntuk Bunuh dan Rekayasa Kematian Dosen Erni, Paginya Bripda Waldi Pura-pura Kaget

"Sehingga dia mengambil harta benda korban, dengan tujuan mengaburkan peristiwa sebenarnya, menjadi seakan-akan terjadi perampokan," kata Natalena kepada wartawan pada Selasa (4/11/2025).

Usai membunuh EY, W berupaya menghilangkan jejak dengan mengepel lantai lokasi kejadian.

Natalena menjelaskan, pelaku pertama kali membawa motor Honda PCX milik korban dan memarkirkannya di RS Hanafie Muaro Bungo.

Selanjutnya, W kembali ke rumah korban untuk mengambil mobilnya.

Pelaku Pakai Wig Dalam aksinya, pelaku mengenakan wig sebagai penyamaran untuk menghindari pengenalan wajahnya.

"Kenapa pakai wig menghindari wajah pelaku dikenali," tambah Natalena.

Aksi Bripda W dengan wig tersebut sempat dilihat oleh tetangga korban yang memberikan kesaksian bahwa mereka melihat seseorang keluar dari rumah korban dengan ciri-ciri berambut gondrong.

Setelah merasa aman, W kembali ke kontrakannya.

Namun, tidak lama setelah EY ditemukan tewas, polisi segera menangkap W di kosannya yang terletak di wilayah Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Jambi, Minggu (2/11/2025).

Motif Asmara

Kasat Reskrim Polres Bungo, AKP Ilham, mengatakan berdasarkan hasil penyidikan dan keterangan pelaku, pembunuhan dilakukan karena rasa sakit hati.

"Motifnya adalah rasa sakit hati akibat penghinaan dan ejekan korban terhadap pelaku dengan kalimat kasar yang terjadi saat keduanya berada di kamar," kata Ilham saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Selasa (4/11/2025).

Namun, Ilham tidak menyebut secara rinci bentuk ejekan yang dilontarkan korban hingga berujung pada pembunuhan.

"Untuk sementara itu yang bisa saya sampaikan," ujar Ilham.

Kapolres Bungo, AKBP Natalena Eko Cahyono, mengungkapkan bahwa antara pelaku dan korban memiliki hubungan asmara yang sudah berjalan cukup lama.

“Motifnya adalah hubungan pribadi, khususnya asmara antara korban dengan pelaku,” ujarnya.

Namun hubungan itu diwarnai pertengkaran. Menurut pengakuan pelaku, malam kejadian mereka sempat bertengkar hebat di rumah korban, usai korban menghina dirinya.

“Kamu ini playboy, punya pacar banyak. Aku gak suka kamu kalau bukan karena kamu polisi. Ganteng juga enggak, malah miskin dan sering minta uang ke aku,” kata Erni, seperti disampaikan ulang oleh Kapolres berdasarkan hasil pemeriksaan.

Hinaan itulah yang membuat Bripda Waldi gelap mata. Ia kemudian melakukan kekerasan seksual terhadap korban, sebelum akhirnya membunuh Erni di rumahnya di Perumahan Al Kausar, Kecamatan Rimbo Tengah, Kabupaten Bungo, pada Sabtu (1/11/2025).

Setelah menghabisi korban, Bripda Waldi berusaha menutupi jejak kejahatannya. Ia membawa kabur mobil Honda Jazz, motor PCX, perhiasan, dan iPhone milik Erni agar kasusnya tampak seperti perampokan.

Setelah membunuh EY, pelaku W membawa kabur sepeda motor PCX, mobil Honda Jazz, iPhone, hingga perhiasan emas milik korban. 

"Untuk barang milik korban semuanya sudah kita amankan di Polres Bungo," kata Plt Kasi Humas Polres Bungo, Ipda Bambang, saat dikonfirmasi, Senin (3/11/2025).

Kasus pembunuhan yang disertai dugaan pemerkosaan itu diduga berkaitan dengan hubungan asmara.

Pelaku dan korban disebut memiliki hubungan dekat.

"Untuk motif sementara yang bisa kita ungkapkan adalah asmara," ujar Kapolres Bungo, AKBP Natalena Eko Cahyono.

Namun, Natalena belum menjelaskan secara gamblang alasan W membunuh dan memperkosa korban.

Ia menambahkan, mobil dan sepeda motor korban yang sempat hilang telah ditemukan.

"Mobil ditemukan di wilayah Tebo, sekitar 300 meter dari tempat kos pelaku, sementara sepeda motor ditemukan di area parkiran rumah sakit," kata Natalena. (*)

Sumber: kompas.com

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved