Astra Motor Jateng
Mengenali Perubahan Lalu Lintas Saat Hujan dan Langkah Aman Melewatinya
Sebagai pengendara sepeda motor roda dua, kita harus mengakui bahwa hujan adalah salah satu tantangan terbesar di jalan raya
Penulis: Adi Tri | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, Semarang – Sebagai pengendara sepeda motor roda dua, kita harus mengakui bahwa hujan adalah salah satu tantangan terbesar di jalan raya. Turunnya air dari langit tidak hanya membasahi, tetapi secara drastis mengubah kondisi lalu lintas dan tingkat risiko.
Menurut Senior Instruktur Safety Riding Astra Motor Jateng Oke Desiyanto, terdapat perubahan yang cukup signifikan pada kondisi lalu lintas saat kondisi hujan diantaranya:
1. Mengurangi kecepatan secara tiba-tiba. Berteduh mendadak, bahkan di tempat yang dilarang yang dapat menghambat arus lalu lintas dan memicu kecelakaan. Kemacetan sering terjadi karena kecepatan kendaraan turun, jarak pandang terbatas ditambah dengan genangan air dan jalan rusak yang tertutup air.
2. Jalan yang basah, terutama di awal hujan ketika air bercampur dengan debu dan kotoran bahkan sisa tetesan oli menjadi sangat licin. Daya cengkeram ban terhadap aspal menurun. Hal ini meningkatkan risiko selip. Jika melewati genangan air pada kecepatan tinggi, dapat mengalami aquaplaning (ban kehilangan kontak dengan permukaan jalan karena terangkat oleh lapisan air) yang membuat motor tidak terkendali.
3. Intensitas hujan secara langsung memengaruhi visibilitas. Air hujan yang mengenai visor helm, ditambah kabut dan cipratan dari kendaraan lain, membuat jarak pandang menjadi sangat terbatas. Kondisi ini menyulitkan pengendara untuk melihat.
4. Jarak pengereman yang dibutuhkan motor untuk berhenti secara aman menjadi lebih panjang. Pengereman mendadak yang biasa dilakukan di kondisi kering sangat berbahaya saat hujan, karena mudah menyebabkan roda terkunci dan motor tergelincir.
Untuk menjaga keselamatan dan tetap stabil di tengah guyuran hujan, terapkan langkah-langkah aman sebagai berikut :
1. Persiapan Motor dan Diri. Selalu sediakan jas hujan model setelan (baju dan celana). Gunakan helm dengan visor bening dan pastikan ia bebas goresan agar pandangan tidak terdistorsi. Pastikan kembangan (alur) ban masih tebal dan tekanan angin sesuai standar pabrikan. Ban yang aus tidak akan mampu memecah air dengan baik. Rem harus berfungsi pakem. Pastikan semua lampu (depan, rem, sein) menyala dengan optimal untuk melihat dan agar terlihat oleh pengguna jalan lain.
2. Teknik Berkendara di Jalan Basah. Kurangi Kecepatan, ini adalah aturan emas. Kecepatan yang lebih rendah memberi kita waktu lebih untuk bereaksi terhadap bahaya dan meningkatkan peluang ban untuk mempertahankan traksi. Lipat gandakan jarak aman dengan kendaraan di depan Anda. Ini untuk mengantisipasi jarak pengereman yang lebih panjang. Lakukan pengereman dengan sangat halus dan bertahap, hindari gerakan mendadak. Hindari perubahan arah (belok) atau akselerasi mendadak. Selalu lakukan gerakan dengan perlahan dan terencana untuk menjaga stabilitas motor.
“Tetap fokus pada kondisi jalan di depan, jangan terdistraksi oleh kedinginan atau keinginan untuk cepat sampai. Perubahan cuaca adalah ujian bagi kesadaran dan disiplin berkendara kita. Tiba di tujuan dengan selamat dan kering jauh lebih baik daripada cepat tapi berisiko,” pesan Oke.(***)
| Tuntaskan Musim IATC 2025, Pebalap Muda Binaan Astra Honda Tampil Tangguh dan Kencang |
|
|---|
| Bangga! Gen Z Asal Pati Jawa Tengah ini Raih Juara Pertama AHM Best Student 2025 |
|
|---|
| Penyebab Mogok dan Batas Aman saat Skutik Melawan Banjir |
|
|---|
| Astra Motor Jateng Gelar Regional Public Launching New Honda ADV 160 di Solo |
|
|---|
| Karakter SUV New Honda ADV 160 Menjadi Salah Satu Kunci Keselamatan Berkendara |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.