Universitas Harkat Negeri
Rektor Universitas Harkat Negeri Beri Kuliah Umum Etika Bernegara di UKSW Salatiga
Rektor Universitas Harkat Negeri, Sudirman Said memberikan kuliah umum di UKSW Salatiga.
Penulis: Laili Shofiyah | Editor: M Zainal Arifin
TRIBUNJATENG.COM, TEGAL - Rektor Universitas Harkat Negeri, Sudirman Said memberikan kuliah umum dengan tema “Etika Bernegara sebagai Pilar Pembangunan: Membangun Negeri dengan Nurani” di Center for Sustainable Development Studies (CSDS) – Fakultas Interdisiplin, Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) di Kota Salatiga pada Senin (25/8/2025).
Kuliah umum ini diselenggarakan dalam rangka pembukaan kuliah semester gasal Tahun Akademik 2025/2026 untuk mahasiswa Program Pascasarjana Studi Pembangunan Fakultas Interdisiplin UKSW.
Hadir pada saat ini, Dekan Fakultas Interdisiplin Aldi H Lasso, Titi S. Prabawa, Ketua CSDS Fakultas Interdisiplin UKSW, menjadi penanggap kuliah umum ini dan Dr Wilson A. M Therik, para sivitas akademika, Pimpinan Lembaga Kemahasiswaan, Direktur Yayasan PERCIK Salatiga, dan Direktur Yayasan Trukajaya Salatiga.
Titi S. Prabawa mengulas isi buku “Bergerak dalam Kewajaran” yang membahas tentang pentingnya isu fundamental yang dibahas dalam buku ini, seperti: kejujuran, korupsi, kepemimpinan, integritas, demokrasi penegakan hukum sampai timpangnya kesejahteraan baik dari kelas sosial maupun dari sisi demografi.
Kepemimpinan yang berintegritas penting untuk kemajuan Indonesia kini dan bagi generasi mendatang.
Ini adalah basis kuliah umum untuk membentuk manusia berintegritas yang dapat membawa Indonesia ke depan dengan bekal nurani.
Baca juga: Rektor Universitas Harkat Negeri Awali Roadshow Jateng di Tanah Kelahiran Jenderal Soedirman
Sudirman Said, Rektor Universitas Harkat Negeri yang juga Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) 2014-2016 ini menyampaikan kuliah secara tatap muka dan daring serta dalam dua bahasa.
Ia menggaris bawahi pentingnya etika dan nurani dalam pembentukan manusia Indonesia untuk meneruskan pembangunan kedepannya terutama jelang Indonesia Emas 2045.
“Penting kembali ke Pancasila sebagai nilai dasar yang menjadi payung kokoh bagi bangsa Indonesia yang majemuk ini yang mampu menyatukan perbedaan dan memajukan
pergerakan."
"Dari sejarah bangsa, ini adalah nilai nilai yang memerdekakan kita”, buka Sudirman Said saat memulai kuliah umum.
Bernegara itu adalah mengerjakan yang harus dikerjakan walaupun berat.
Pada awal bernegara, berperang adalah hal berat yang harus dikerjakan.
Cita cita merdeka disuarakan dengan keyakinan dan terus menerus serta berjuang tanpa henti.
Gerakan ini menciptakan kesadaran berbangsa sejak 1908 dan kemudian bernegara pada 1945: Republik Indonesia.
Nah, pada perjalanan hingga kini, apa yang berat harus kita lakukan: yaitu tegaknya hukum, leadership, nilai meritokrasi bagi semua adalah awal dari gerakan maju ke depan.
Baca juga: Universitas Harkat Negeri Perkuat Kerja Sama dengan Bank Indonesia Tegal
Sudirman Said melanjutkan dengan mengelaborasi fenomena Shortterm-isme dan Longterm-isme yang sekarang terjadi di masyarakat Indonesia.
KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme adalah satu fenomena Shortterm-isme yang menghasilkan kesenjangan ekonomi yang nyata, politik yang merusak diri sendiri dan tekanan global di ekonomi dan ideologi.
Kuliah tamu ini menjadi kontribusi akademik dalam memperkuat pemahaman mengenai pentingnya etika bernegara, baik dari perspektif filsafat politik, norma konstitusional, maupun prinsip moral universal dan lokal.
Kuliah ini sekaligus menjadi forum strategis untuk menghidupkan kembali kesadaran kolektif tentang pentingnya moralitas dalam kehidupan publik, serta peran strategis generasi muda dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045, sebuah visi pembangunan yang tidak hanya bertumpu pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pada kematangan etika.
Sudirman menutup dengan harapan agar kuliah umum ini dapat menumbuhkan kesadaran kritis tentang urgensi etika dalam kehidupan bernegara, terutama bagi generasi muda.
Juga memberikan kerangka berpikir etis kepada mahasiswa sebagai calon pemimpin masa depan yang mampu menyeimbangkan moralitas dan rasionalitas. (Laili S/***)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20250829_UHN_Kuliah-umum-2.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.