UIN SAIZU Purwokertoà
UIN Saizu Gelar Pelatihan AI Literacy, Bahas Pemanfaatan Kecerdasan Buatan di Dunia Pendidikan
Universitas Islam Negeri Prof. K.H. Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto menyelenggarakan pelatihan bertajuk “AI Literacy”
Penulis: Adi Tri | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM,PURWOKERTO - Universitas Islam Negeri Prof. K.H. Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto menyelenggarakan pelatihan bertajuk “AI Literacy” di Ruang Rapat Ex LPM, Rektorat Lantai 4, pada Kamis (6/11/2025).
Kegiatan ini diikuti oleh 26 peserta yang terdiri atas mahasiswa dan tenaga kependidikan, dengan tujuan mengenalkan konsep Artificial Intelligence (AI) dan penerapannya dalam dunia pendidikan.
Pelatihan diprakarsai TIPD dan DigiCourse UIN Saizu ini mengusung semangat literasi digital untuk membentuk generasi akademik yang adaptif terhadap perkembangan teknologi, namun tetap berpegang pada nilai etika dan tanggung jawab sosial.
Acara dibuka dengan sambutan dari Tim DigiCourse, yang menekankan pentingnya peningkatan literasi digital di lingkungan akademik.
Transformasi teknologi, menurut panitia, bukan hal yang dapat dihindari, melainkan perlu dihadapi dengan kesiapan dan pemahaman yang benar.
Sebagai narasumber utama, hadir M. Rifki Atsani, dosen sekaligus praktisi teknologi.
Dengan penyampaian yang komunikatif, Rifki membahas berbagai aspek kecerdasan buatan mulai dari konsep dasar, cara kerja, hingga potensi penerapannya dalam pembelajaran dan penelitian akademik.
“AI sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Yang penting bukan sekadar tahu menggunakannya, tapi memahami tanggung jawab di balik setiap tindakan digital,” ujar Rifki.
Ia menegaskan bahwa literasi AI tidak hanya soal keterampilan teknis, tetapi juga pemahaman kritis dan etis terhadap dampak sosial dari teknologi.
Dunia akademik, menurutnya, perlu mengambil peran aktif dalam mengarahkan perkembangan AI agar selaras dengan nilai kemanusiaan dan kemaslahatan publik.
Pada sesi teori, Rifki menjelaskan dasar-dasar kecerdasan buatan, termasuk konsep machine learning dan natural language processing yang menjadi fondasi utama banyak aplikasi modern.
Peserta diperkenalkan pada berbagai contoh penerapan AI di dunia akademik mulai dari analisis data penelitian, pendeteksi plagiarisme, hingga platform penulisan otomatis.
Lebih dari sekadar pemahaman teknis, Rifki menekankan pentingnya kesadaran etis dalam memanfaatkan teknologi.
“Teknologi tidak bisa menggantikan nalar dan kreativitas manusia. AI seharusnya menjadi mitra berpikir, bukan pengganti berpikir,” tegasnya.
Pernyataan ini menjadi refleksi penting bagi peserta untuk memahami batas antara kemudahan digital dan ketergantungan teknologi.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251106-pelatihan-uinsaizu.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.