Telkom University Purwokerto
Tim Scoby-Do Telkom University Ciptakan Artificial Skin dari Limbah Teh Basi
Tim Scoby-Do mahasiswa Telkom University Purwokerto menyulap limbah teh basi menjadi artificial skin (kulit buatan).
Penulis: Laili Shofiyah | Editor: M Zainal Arifin
TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Mahasiswa inovatif Telkom University Purwokerto kembali melaju dengan riset pada dunia biomedis.
Tim Scoby-Do menyulap limbah teh basi menjadi artificial skin (kulit buatan).
Melaui penelitian yang didanai dengan Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) 2025, tim Scoby-Do menghadirkan inovasi Bernama SCOBY (Symbiotic Culture of Bacteria and Yeast) untuk menyembuhkan jaringan kulit yang rusak pada luka bakar derajat tiga.
Penelitian ini berlangsung selama empat bulan, dari awal bulan juli hingga oktober 2025 di beberapa laboratorium Telkom University Purwokerto, yaitu laboratorium rekayasa pengolahan pangan, laboratorium mikrobiologi, dan laboratorium Basic Science.
Penelitian telah berjalan selama kurang lebih dua bulan, hasil penelitian menunjukkan SCOBY telah mirip dengan struktur kulit asli manusia.
Tim Scoby-Do merupakan kolaborasi dari lintas jurusan, yaitu Theresia Claudia Tambun (S1 Teknik Biomedis), Samuel Pangihutan Nababan (S1 Teknik Biomedis), Nisrina Ayu Islami ( S1 Teknik Biomedis), Nanda Eka Saputra (S1 Desain Komunikasi Visual), dan Nayra Jasmyn Salsabila (S1 teknik industry), yang dibimbing oleh Adanti Wido Paramini, S.T., M.Eng.
Menariknya, penelitian ini juga dilakukan bersama mahasiswa Teknik industri dan desain komunikasi visual yang tidak ada sangkut pautnya dengan penelitian ini.
Theresia menjelaskan bahwa pada riset juga membutuhkan tim yang mampu publikasi dan manajemen dalam perjalanan riset.
Meskipun demikian, mereka tetap mengikuti proses penelitian di laboratoriun dan merasakan pengalaman riset langsung.
Baca juga: Mahasiswa S1 Sains Data Telkom University Perluas Wawasan Global Lewat Kuliah Tamu Internasional
Penelitian ini merupakan bentuk nyata dampak mahasiswa terhadap ilmu pengetahuan dan dunia medis.
Selama ini perawatan luka masih konvensional, yaitu menggunakan kain kasa steril dengan bahan kimia pembersih luka.
Namun, ketika kain kasa mengering, justru akan menimbulkan luka baru.
Alternatif lain bisa menggunakan cangkok kulit, tetapi cara ini memerlukan biaya yang cukup mahal sehingga tidak semua penderita luka bakar mampu melakukannya.
SCOBY hadir menjawab semua tantangan itu, hanya cukup ditempel ke permukaan kulit yang terbakar.
SCOBY akan menyerap cairan luka, mencegah infeksi, serta mempercepat menumbuhkan jaringan kulit baru.
Theresia menyampaikan perasaannya dalam perjalanan penelitian ini.
“Tentu sangat senang Ketika mengetahui proposal kami lolos pendanaan PKM."
"Saat penelitian berlangsung, perasaannya campur aduk, ada rasa Bahagia Ketika SCOBY berhasil tumbuh dengan baik, tapi juga deg-degghan Ketika menjelang pengujian sampel,” ungkap Theresia.
Baca juga: Tempat Sampah Pintar Berbasis IoT Telkom University Purwokerto Masuk 100 Terbaik Program Inovasi
Theresia juga menyampaikan pesan serta harapannya kepada anak muda yang ingin melakukan riset.
“Bagi anak muda yang sedang melakukan penelitian, hal pertama yang perlu dipersiapkan adalah mental dan Kesehatan."
"Jangan sampai sakit karena itu bisa menghambat proses penelitian."
"Ingatlah bahwa penelitian yang baik adalah penelitian yang selesai, bukan penelitian yang sempurna."
"Harapannya, semakin banyak anak muda yang mau meneliti dan menciptakan inovasi baru di berbagai bidang, baik bidang Kesehatan, ekonomi, industri, dan lainnya,” tambah Theresia. (Laili S/***)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.