UKSW SALATIGA
UKSW, Kampus Pertama Jadi Tuan Rumah dalam Program Dialog Budaya dan Nusantara Academic
UKSW menjadi tuan rumah dalam acara “Dialog Budaya dan Nusantara Academic: Writing Award 2025”.
Penulis: Laili Shofiyah | Editor: M Zainal Arifin
“Selamat kepada UKSW karena sudah sukses menggelar kegiatan yang selaras dengan visi peningkatan mutu akademik khususnya di bidang kemanusiaan, seni budaya, dan pendidikan."
"Kami berharap karya yang dihasilkan menjadi ujung tombak mengenalkan Indonesia di kancah internasional,” jelasnya.
Baca juga: UKSW dan Mitra Wujudkan Edukasi Flora Lokal Digital di Desa Wisata Menari
Alasan Memilih UKSW
Terpilihnya UKSW sebagai tuan rumah untuk Dialog Budaya dan Nusantara Academic: Writing Award 2025 menjadi penanda penting kiprah kampus ini dalam dunia kebudayaan nasional.
Hal ini senada dengan pernyataan Sumanto AI Qurtuby yang menyebutkan alasannya memilih UKSW sebagai tuan rumah karena faktor sejarah dan kebudayaan yang ada di kampus.
Sumanto AI Qurtuby juga menegaskan program ini harus dibawa ke aras global agar memberikan dampak yang luas dan memberikan inspirasi bagi masyarakat.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Fakultas Bahasa dan Seni UKSW yang telah bersedia menjadi mitra dalam penyelenggaraan acara ini,” tuturnya.
Lebih jauh disampaikannya, program yang telah dimulai sejak tahun 2019 ini bertujuan untuk mempermudah dan mempercepat proses penulisan tesis dan disertasi mahasiswa.
Setiap tahunnya, program ini menerima hampir 170 sampai 200 pelamar di seluruh Indonesia bahkan perguruan tinggi dari luar negeri.
“Namun, setelah melewati tahap seleksi dan interview oleh juri yang terdiri dari praktisi, guru besar, dan akademisi terkemuka di Indonesia, tahun ini dipilih tujuh karya hasil penelitian yang menerima penghargaan,” terangnya.
Penghargaan tersebut diberikan kepada Rifqi Nurdiansyah dari Universitas Islam Internasional Indonesia (UII) dengan judul disertasi “Islamic Hybridity and Meaning-Making of Islam in Indonesia: Islam Langkah Lama of the Talang Mamak Tribe”.
Selanjutnya, diberikan kepada Kurnia mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan judul tesis “The Agency of Kaluppini Women in Indigenous Natural Resource Management in Sulawesi, Indonesia” dan Martinus Ngabalin mahasiswa UKSW dengan judul disertasi “Ritus Tombor Maghi: Liminalitas Hubungan Antaragama Islam-Kristen di Kabupaten Fakfak, Papua”.
Penghargaan selanjutnya diberikan kepada Suaidi dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan judul disertasi “Transaksi Ekonomi dalam Tradisi Tompangan Masyarakat Sumenep Madura-Relasi Kekuasaan Antaraktor dan Tradisi Diskursif Syariah” dan Fina Mazida Husna dari UIN Walisongo Semarang dengan judul disertasi “Pembacaan Ulang Maulid Al-Dziba’i sebagai Karya Sastra Arab Populer di Indonesia”.
Kemudian diberikan kepada Siti Rohwati dari Universitas Islam Negeri (UIN) dengan judul tesis “Islam dan Budaya Lokal: Studi Tradisi Puasa Adat Masyarakat Musim Samin Blora” dan Novi Diah Haryanti dari Universitas Indonesia dengan judul disertasi “Di Antara Tradisi dan Modernitas: Strategi Negosiasi Tokoh Perempuan terhadap Habitus di Pesantren dalam Empat Novel Karya Karya Perempuan Penulis Pesantren”.
Baca juga: Edukasi dan Aksi Nyata, Tim PkM UKSW Wujudkan Desa Jeruk Kabupaten Boyolali sebagai Desa Wisata
Kegiatan ini adalah kontribusi nyata UKSW untuk mendukung program Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Diktisaintek) Berdampak yang selaras dengan Asta Cita 4 memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, dan pendidikan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.