Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Universitas BPD

Universitas BPD Semarang Dorong Pemberdayaan Perempuan Melalui Bank Sampah di Lamper Lor

Universitas BPD Semarang turut berkontribusi melalui perwujudan Tridharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam hal pengabdian kepada masyarakat.

Penulis: Laili Shofiyah | Editor: M Zainal Arifin
Istimewa
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: Dosen dan mahasiswa Universitas BPD Semarang melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat melalui skema Pemberdayaan Masyarakat Pemula tahun 2025. Program ini bertujuan memberdayakan perempuan dalam pengelolaan sampah, terutama melalui pembentukan dan penguatan Bank Sampah di RT 04, RW 1, Kelurahan Lamper Lor, Semarang. (Dok) 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Permasalahan sampah saat ini menjadi prioritas dalam program pemerintah. Sampah menjadi tantangan serius di berbagai wilayah Indonesia, termasuk di Kelurahan Lamper Lor, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang.

Minimnya literasi masyarakat dalam memilah sampah membuat sebagian besar sampah rumah tangga berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), sehingga menambah beban lingkungan dan kesehatan.

Menanggapi hal ini, Universitas BPD Semarang turut berkontribusi melalui perwujudan Tridharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam hal pengabdian kepada masyarakat.

Melibatkan dosen dan mahasiswa, Universitas BPD Semarang melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat yang didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia melalui skema Pemberdayaan Masyarakat Pemula tahun 2025.

Program ini bertujuan memberdayakan perempuan dalam pengelolaan sampah, terutama melalui pembentukan dan penguatan Bank Sampah di RT 04, RW 1, Kelurahan Lamper Lor, Semarang.

Baca juga: USM dan Dinas Ketahanan Pangan Latih Ibu Rumah Tangga Kuasai Digital Marketing untuk UMKM

Kegiatan pengabdian yang digelar pada Minggu, 28 September 2025, mengusung tema “Pengelolaan Sampah Menjadi Barang Produktif Berbasis Peran Perempuan untuk Menjamin Pola Produksi dan Konsumsi Berkelanjutan”. 

Kegiatan ini diketuai Yanti Pujiastuti, SE, M.Si, didampingi Khairina Nur Izzaty, SE, M.Si, Akt, dan Rinwantin, SE, MM.

Dalam paparannya, Yanti Pujiastuti menekankan pentingnya pemilahan sampah sejak dari rumah serta bagaimana sistem Bank Sampah mampu memberikan nilai tambah secara ekonomi maupun lingkungan.

Mekanisme kerja Bank Sampah meliputi pemilahan sampah rumah tangga, penimbangan, pencatatan dalam buku tabungan sampah, hingga penjualan kembali kepada mitra daur ulang.

Warga juga dibekali dengan buku Tabungan ‘Bank Sampah’, timbangan dan tempat sampah terpilah, agar lebih mudah menerapkan pola hidup bersih dan berkelanjutan.

Mitra kegiatan adalah ibu-ibu pokdarwis yang menjadi sasaran utama pemberdayaan.

Melalui Bank Sampah, mereka tidak hanya diajak menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga memperoleh tambahan penghasilan dari hasil penjualan sampah terpilah.

Hal ini sejalan dengan prinsip ekonomi hijau dan target SDGs (Sustainable Development Goals), khususnya poin tentang konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab (responsible consumption and production).

Program hibah pengelolaan sampah yang didukung dan didanai oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia ini diharapkan dapat berkelanjutan.

Dukungan pendanaan ini menjadi pijakan penting untuk memperkuat peran perempuan dalam pengelolaan sampah serta menjadikan program ini sebagai model pemberdayaan masyarakat yang dapat direplikasi di wilayah lain.

“Diharapkan setelah pelatihan ini, perempuan dapat menjadi motor penggerak dalam pengelolaan sampah."

"Dengan keterlibatan aktif mereka, pola produksi dan konsumsi berkelanjutan akan lebih mudah tercapai."

“Ke depan, kami akan melakukan pendampingan dan pengelolaan dicek secara berkala demi keberlangsungan pelatihan dan keberhasilan materi yang telah disampaikan untuk memastikan keberlanjutan program."

"Dengan demikian, Bank Sampah di Lamper Lor tidak hanya menjadi solusi bagi kebersihan lingkungan, tetapi juga sarana pemberdayaan ekonomi berbasis masyarakat,” jelas Yanti Pujiastuti. (Laili S/***)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved