Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

UIN Walisongo Semarang

FITK UIN Walisongo dan Kemenag RI Bahas Etika Digital: AI Harus Disertai Akhlak

FITK UIN Walisongo Semarang menyelenggarakan seminar bertajuk “Membangun Etika dan Keamanan Siswa di Era Digital.”

Penulis: Laili Shofiyah | Editor: M Zainal Arifin
Istimewa
KECERDASAN BUATAN: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang bekerja sama dengan Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kementerian Agama RI, menyelenggarakan seminar bertajuk “Membangun Etika dan Keamanan Siswa di Era Digital.” FITK UIN Walisongo Semarang menegaskan komitmennya untuk terus berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam membangun pendidikan Islam yang adaptif terhadap era digital tanpa kehilangan ruh moral dan nilai kemanusiaan. (Dok UIN Walisongo) 

Ia mengingatkan bahwa siswa saat ini hidup dalam ekosistem daring yang penuh risiko kebocoran informasi.

“Anak muda harus paham bahwa jejak digital itu abadi. Setiap unggahan, setiap data pribadi, bisa menjadi senjata jika jatuh ke tangan yang salah,” ujarnya tegas.

Baca juga: UIN Walisongo Langsungkan Pembangunan Gedung Pendidikan Profesi Terpadu

Wibowo juga menekankan bahwa pemerintah tengah memperkuat regulasi keamanan data dan literasi digital untuk pelajar.

Namun, menurutnya, perlindungan paling utama justru berasal dari kesadaran diri.

“Regulasi tanpa kesadaran hanya akan jadi tulisan. Kita perlu membangun budaya digital yang aman dan beretika di sekolah,” tambahnya.

Seminar yang berlangsung interaktif ini tidak hanya menghadirkan diskusi akademik, tetapi juga menggugah kesadaran peserta tentang pentingnya keseimbangan antara teknologi, etika, dan spiritualitas dalam kehidupan modern.

FITK UIN Walisongo Semarang menegaskan komitmennya untuk terus berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam membangun pendidikan Islam yang adaptif terhadap era digital tanpa kehilangan ruh moral dan nilai kemanusiaan.

“Kami percaya, masa depan pendidikan Islam ada di tangan generasi yang cerdas secara digital dan berakhlak secara spiritual,” tutup Prof. Fatah Syukur. (Laili S/***)

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved