Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

PSIS Semarang

Yoyok Sukawi Out! Saham PSIS Dijual ke Wanita Pirang Asal Semarang, Wareng: Tanpa Campur Tangan YS

Yoyok Sukawi akhirnya menjual seluruh sahamnya di PSIS Semarang kepada wanita pirang asal Semarang.

Editor: galih permadi
Tribunjateng.com/Franciskus Ariel Setiaputra
PEMILIK BARU - Juru bicara pengendali saham mayoritas PT Mahesa Jenar Semarang, Joni Kurnianto (Kiri) beserta investor baru Datu Nova Fatmawati (Dua dari kanan) ditemani sang suami berfoto bersama seusai pertemuan kedua belah pihak di Semarang, Senin (17/11/2025) malam. 

"Lalu ayah saya meninggal. Maka dari situlah saya ingin meneruskan cinta ayah terhadap PSIS," ucapnya.

Lebih lanjut, Datu membeberkan dari kecintaannya itu pula, dia menyadari bahwa kondisi tim Mahesa Jenar kini sedang terpuruk.

Oleh karena itu, dia ingin menyelamatkan tim kebanggaan warga Kota Semarang ini.

Musim ini, dia ingin membawa PSIS bertahan di kompetisi kasta kedua, dengan target pada musim depan membawa misi kembali ke kompetisi lasta tertinggi nasional.

"Saya melihat kondisi PSIS saat ini sedang berada di bawah. Saya mencoba menyelamatkan PSIS agar kembali ke jalurnya," terangnya.

Tidak hanya itu, begitu pengumuman akuisisi dilakukan, Datu Nova menyatakan akan langsung melakukan perombakan besar-besaran di tengah musim nanti.

"Misi saya yang paling dekat adalah membenahi tim, dari pemain, pelatih sampai manajemen," pungkasnya.

Malut Merasa Dibohongi 

Wacana akuisisi PSIS Semarang oleh pihak Malut United bubar di tengah jalan.

Asghar Saleh, Asisten Manajer Malut United menyampaikan bahwa proses yang selama ini berjalan intensif bersama PT Mahesa Jenar Semarang pemegang saham PSIS dibatalkan secara sepihak tanpa penjelasan resmi apapun.

Menurut Asghar, seluruh negosiasi yang sudah dilakukan hampir mencapai garis akhir.

Dia baru mengetahui pembatalan itu pada Sabtu (15/11/2025) pagi melalui unggahan di media sosial berisi pers rilis pembatalan rencana penjualan saham PT MJS–PSIS Semarang.

Asghar menuturkan, tidak ada pertemuan, tidak ada pemberitahuan formal, bahkan komunikasi dengan pihak Mahesa Jenar terputus dalam tiga hari terakhir sebelum kabar itu muncul.

“Kami diberitahu proses itu batal tanpa penjelasan. Tidak ada pertemuan resmi sebagaimana saat memulai negosiasi."

"Sampai hari ini kami tidak tahu alasannya,” kata Asghar kepada Tribunjateng.com, Minggu (16/11/2025).

Dia menjelaskan bahwa negosiasi selama beberapa pekan terakhir berjalan baik.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved