PSIS Semarang
Yoyok Sukawi Out! Saham PSIS Dijual ke Wanita Pirang Asal Semarang, Wareng: Tanpa Campur Tangan YS
Yoyok Sukawi akhirnya menjual seluruh sahamnya di PSIS Semarang kepada wanita pirang asal Semarang.
Kedua pihak beberapa kali bertemu dan bersikap terbuka.
Kesepakatan penting mengenai harga saham bahkan telah dicapai.
Yang tersisa hanyalah detail teknis tentang mekanisme pembayaran, apakah dilakukan sekaligus atau bertahap.
“Secara prinsip sudah tidak ada masalah. Harga sudah deal."
"Yang tersisa hanya teknis pembayaran,” ujarnya.
Asghar menyebut, draf perjanjian sudah disiapkan oleh notaris yang ditunjuk pihak Mahesa Jenar.
Pihaknya tinggal menunggu penandatanganan untuk meresmikan pemindahan saham.
Namun tiga hari sebelum pembatalan, komunikasi mulai sulit.
Asghar berkali-kali mencoba menghubungi jajaran Mahesa Jenar, tetapi tidak mendapat respons jelas.
Hingga akhirnya pesan pembatalan disampaikan melalui staf, disusul rilis publik yang ditandatangani Joni Kurnianto selaku juru bicara PT Mahesa Jenar Semarang.
Dalam rilis itu, disebutkan bahwa pembatalan dilakukan karena tidak tercapainya titik temu pada beberapa aspek material.
“Membaca rilis itu, kami menduga ada proses lain yang juga berjalan."
"Seperti Mahesa Jenar bernegosiasi dengan pihak lain."
"Rangkaiannya terlihat dari puzzle yang kami temukan belakangan,” ujar Asghar.
DIa menilai sikap itu tidak sejalan dengan komitmen awal ketika pihak Malut United datang ke Semarang untuk membicarakan akuisisi.
Asghar menegaskan, pihaknya tidak membawa agenda bisnis ataupun politik tertentu.
Hubungan Malut United dan PSIS Semarang, ujarnya, dibangun dari kedekatan emosional sejak persaingan di Liga 2 beberapa tahun lalu.
“Ini menyakitkan. Kami merasa dibohongi."
"Pertemuan sudah beberapa kali, harga sudah sepakat, hal-hal teknis pun tinggal dirapikan,” ujarnya.
Selama proses negosiasi, Asghar mengatakan pihaknya sempat ikut menalangi kebutuhan operasional PSIS, mulai dari gaji pemain, pelatih, staf, biaya tandang, hingga persiapan pertandingan. Totalnya sekira Rp700 juta.
“Dana itu sudah kami minta kembali dan telah dikembalikan, karena ternyata proses ini tidak dilanjutkan,” katanya.
Dia menambahkan bahwa struktur tim sudah mereka siapkan mengikuti rencana awal akuisisi.
Tim pelatih dibentuk, jadwal latihan disusun, hingga koordinasi dengan kepolisian terkait izin pertandingan telah dilakukan.
“Semua sudah on the track, lalu mendadak dibatalkan."
"Kami tidak siap menerima keputusan ini,” ujar Asghar.
Hingga berita ini diturunkan, Asghar menyebut, pihaknya belum menerima surat resmi apapun dari Mahesa Jenar terkait pembatalan negosiasi.
Seluruh informasi yang dia terima bersumber dari pesan pribadi, komunikasi informal, dan unggahan resmi di media sosial.
Asghar mengatakan, Malut United membutuhkan waktu satu hingga dua hari untuk memetakan ulang situasi dan menentukan langkah selanjutnya.
“Kami reset ulang dulu. Kami perlu memahami apa yang sebenarnya terjadi,” katanya.
Sementara itu, hingga berita ini diterbitkan, Mahesa Jenar belum memberikan pernyataan resmi tambahan mengenai alasan pembatalan akuisisi tersebut.
Ketidakpastian ini kembali menempatkan masa depan PSIS Semarang pada situasi yang serba menggantung untuk kembali ke Liga 1.
(Arl)
| Ega Raka Sebut PSIS Semarang Siap Tempur Hadapi Persipura Jayapura, Mampukah Menang? |
|
|---|
| Respons Suporter Usai 100 Persen Saham Yoyok Sukawi di PSIS Semarang Dilepas ke Nia Maurisal |
|
|---|
| Alasan Datu Nova Fatmawati Membeli Saham PSIS Semarang: Cinta Sang Ayah |
|
|---|
| Kata Datu Nova Soal Operasi Besar-besaran di PSIS Semarang: Perombakan Pemain, Pelatih, Manajemen |
|
|---|
| Sosok Datu Nova Fatmawati, Istri Bos Persela Lamongan Pengganti Yoyok Sukawi di PSIS Semarang |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251118_Datu-PSIS-Persela.jpg)