Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

PSIS Semarang

PSIS Semarang Babak Belur di Kandang Sendiri, Suporter Langsung Temui Bos Baru, Ini Desakan Mereka

Suporter PSIS mendesak owner baru untuk segera mengganti pelatih sebagai langkah awal karena telah gagal mengangkat performa tim.

Penulis: Dse | Editor: deni setiawan
INSTAGRAM.COM/PSISOFFICIAL
OWNER PSIS - Datu Nova Fatmawati, owner baru PSIS Semarang. Istri dari bos Persela Lamongan ini telah resmi mengakuisisi PSIS seusai mengambil alih saham mayoritas yang sebelumnya dipegang Yoyok Sukawi. 

Adapun total saham PT Mahesa Jenar yang kini sah menjadi milik pihak Datu Nova Fatmawati sebesar 74,2 persen.

Sisanya, masih dimiliki pemilik saham lain seperti Junianto dan investor lainnya.

"Alhamdulillah, komunikasi kami berjalan baik. Saat duduk berdua juga segala komunikasi berjalan penuh chemistry."

"Kami yakin Mbak Datu ini paham sepak bola sehingga bisa membawa PSIS Semarang bangkit," ucapnya.

Terlepas dari itu, Joni juga sempat menyinggung bahwa sebelum akusisi oleh Datu Nova Fatmawati sempat ada calon investor baru lain yang akan juga mengakuisisi.

Namun di detik-detik terakhir, langkah itu batal karena dia sempat menyebut tidak menemui kesepakatan.

"Kami mohon maaf apabila sempat menimbulkan kegaduhan."

"Selain belum ditemuinya kesepakatan juga belum ada koneksi yang baik antara kami."

"Seperti diketahui dalam mengelola klub sepak bola perlu adanya koneksi yang baik," terangnya.

PEMILIK BARU -  Datu Nova Fatmawati ditemani sang suami di Semarang, Senin (17/11/2025)
PEMILIK BARU - Datu Nova Fatmawati ditemani sang suami di Semarang, Senin (17/11/2025) (Tribun Jateng/Franciskus Ariel Saputra)

Meneruskan Cinta Ayah

Datu Nova Fatmawati menyampaikan, dia adalah perempuan asli Semarang yang menikah dengan warga Lamongan.

Berawal dari mendiang ayah yang gila bola, bahkan pecinta PSIS, menjadi inspirasi wanita muda ini untuk membeli saham PSIS Semarang.

"Saya dari kecil di sini. Setiap liburan ke Semarang di rumah kakek, saya ditinggal ayah yang ingin menonton sepak bola."

"Saya pernah penasaran, siapa sih yang ditonton. Ternyata PSIS Semarang."

"Lalu ayah saya meninggal. Maka dari situlah saya ingin meneruskan cinta ayah terhadap PSIS," ucapnya.

Lebih lanjut, Datu membeberkan dari kecintaannya itu pula, dia menyadari bahwa kondisi tim Mahesa Jenar kini sedang terpuruk.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved