Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Tribunjateng Hari ini

Suami Bos Baru PSIS Semarang: Saya Bukan Owner Persela Lamongan

Suami bos baru PSIS Semarang menegaskan bahwa dirinya bukanlah pemilik klub Persela Lamongan.

Penulis: Achiar M Permana | Editor: muslimah
Tribunjateng/bramkusuma
Jateng Hari Ini Kamis 20 November 2025 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Owner PSIS Semarang yang baru, Datu Nova Fatmawati, menyempatkan diri berbincang dengan puluhan suporter Panser Biru pascamenyaksikan laga PSIS Semarang vs Persipura Jayapura di Stadion Jatidiri, Kota Semarang, Selasa (18/11/2025) malam.

Pada kesempatan itu, Datu ditemani sang suami, Fariz Julinar Murisal, yang diketahui sebagai CEO Persela Lamongan.

Sebelum Datu dan suami meninggalkan stadion dengan mobil Toyota Land Cruiser hitam yang mereka tumpangi, puluhan suporter ingin menyampaikan sejumlah hal pasca-Datu mengakuisisi saham mayoritas PSIS dari keluarga Yoyok Sukawi.

"Motivasinya membeli saham karena istri saya orang Semarang, keluarga orang Semarang,” kata Fariz mewakili sang istri, menjawab pertanyaan suporter. 

“Kalau saya, memang asli dari Lamongan," sambungnya.

Dalam kesempatan itu, bukan hanya dari DPP Panser Biru yang memberikan pertanyaan dan masukan, melainkan sejumlah anggota juga saling bergantian.

Di hadapan suporter, Fariz juga menegaskan akan melakukan perombakan untuk tim dan manajemen sesuai dengan tuntutan suporter.

Yang jelas kata dia, misi tahun ini adalah bagaimana membuat tim Mahesa Jenar tetap bertahan di kompetisi Pegadaian Championship.

"Untuk pertandingan berikutnya, kita akan maksimalkan untuk bisa meraih poin melawan Balikpapan. Musim ini bertahan dulu di Liga 2,” kata Fariz. 

“Setelah ini bisa bertahan baru kita menyiapkan untuk promosi," tambahnya.

Target berbeda

Di sisi lain, Fariz yang juga diketahui sebagai salah satu investor di tim kontestan Grup Timur Pegadaian Championship 2025/2026 lainnya, Persela Lamongan, menegaskan bahwa posisinya di klub Laskar Joko Tingkir itu bukan sebagai owner.

Berbeda dari posisi di PSIS, istrinya merupakan owner klub setelah membeli saham mayoritas.

"Di Persela, saya prinsipnya, di dalam tim adalah manajer tim. Tapi, di sana saya bukan pemilik. Saya pemegang saham di Persela, tapi minoritas, bukan pemilik," kata Fariz.

Dia menegaskan, PSIS dan Persela memiliki target dan manajemen yang berbeda.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved