Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Stok Beras di Kota Semarang Masih Cukup hingga 1 Bulan 21 Hari

Dinas Ketahanan Pangan Semarang menyebut ketersediaan beras di kota ini cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama 1 bulan 21 hari ke depan.

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: raka f pujangga
Tribun Jateng/Idayatul Rohmah
BERAS - Pedagang di Pasar Surtikanti Semarang menunjukkan beras dagangannya, beberapa waktu lalu. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang melalui Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan) menyebut ketersediaan beras di kota ini cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama 1 bulan 21 hari ke depan.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan) Kota Semarang, Endang Sarwiningsih menyebut, berdasarkan neraca pangan terbaru, saat ini terdapat surplus beras sebanyak 25.293,78 ton.

Baca juga: Pemkot Semarang Ungkap Alasan Kenaikan Harga Beras: Gabah Petani Naik, Pasokan Menurun

"Alhamdulillah neraca pangan kita (Semarang) ada surplus 25.293,78 ton. Artinya kita bisa cukup 1 bulan 21 hari. Artinya kita cukup aman lah untuk stok beras ini," kata Endang dihubungi Tribun Jateng, Rabu (27/8/2025).

Terkait kabar beras premium yang mulai langka di pasaran, pihaknya mengklaim hal tersebut lebih disebabkan oleh kenaikan harga, bukan karena kelangkaan barang.

Kenaikan harga beras medium, menurutnya, disebabkan oleh naiknya harga gabah di tingkat petani, serta menurunnya pasokan karena sudah memasuki masa jeda panen.

Sebelumnya, harga beras medium berada di angka Rp12.500 per kilogram.

Namun, harga tersebut sudah naik menjadi Rp13.500.

"Ini pemerintah menaikkan HET (harga ecer tertinggi). Jadi yang awalnya beras medium itiu adalah Rp12.500/Kg, naik menjadi Rp13.500/Kg. Artinya sudah naik 1.000," sebut Endang.

Kenaikan ini menurutnya tak lepas dari harga gabah yang melonjak dari kisaran Rp4.000–4.500 menjadi sekitar Rp6.500 per kilogram.

"(Gabah dari) petani ini kan dibeli oleh pemerintah, terutama di sini Bulog, ya. Nah, sehingga harganya tentunya di penggilingan saja sudah mencapai paling minim itu Rp 12.500, Rp13.000 (per kilogram) untuk yang medium.

Nah, maka pemerintah menaikkan harganya karena kan ada transport, ada pembungkusan, ada angkut bongkar muat ya. Nah, ini mereka diberi dinaikkan menjadi Rp13.500," klaimnya.

Lebih lanjut, Endang menjelaskan, pasokan beras dari hasil pertanian lokal Kota Semarang memang terbatas.

Hal ini karena hanya sekitar 6 persen lahan di kota ini yang digunakan untuk tanaman pangan, dan hanya bisa menyumbang sekitar 11 persen dari total kebutuhan beras.

Baca juga: Imbas Berita Beras Oplosan: Beras Premium di Pasar Tradisional Semarang Mulai Langka

Sisanya, pasokan beras untuk Kota Semarang didatangkan dari kabupaten/kota lain, baik di dalam maupun luar Jawa Tengah.

"Setiap hari selalu ada pedagang dari kabupaten/kota lain bertransaksi di Kota Semarang (untuk menjual hasil panennya)."

"Surplus 25.293,78 ton atau tersedia 1 bulan, 21 hari itu, terus bergulir terus," imbuhnya. (idy)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved