Berita Semarang
Tak Perlu Tukar Uang, Wisatawan Asing Kini Bisa Bayar Pakai QRIS di Semarang
Hadirnya kembali jalur internasional di Bandara Ahmad Yani Semarang mendorong peningkatan transaksi QRIS Crossborder.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Hadirnya kembali jalur internasional di Bandara Ahmad Yani Semarang mendorong peningkatan transaksi QRIS Crossborder.
Di antaranya, dibukanya penerbangan perdana AirAsia Berhad rute Semarang (SRG) – Kuala Lumpur (KUL). Penerbangan ini sekaligus menandai kembalinya Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang berstatus sebagai bandara internasional sejak 25 April 2025.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah (BI Jateng), Rahmat Dwisaputra mengatakan, momentum penerbangan perdana ini juga sejalan dengan terobosan Bank Indonesia dalam mendukung kelancaran transaksi lintas negara.
Baca juga: Tiket Pesawat Air Asia Habis Terjual Pada Penerbangan Perdana Semarang Malaysia
Melalui implementasi QRIS Crossborder, wisatawan asing kini dapat melakukan pembayaran dengan QRIS secara langsung di Indonesia, begitu pula sebaliknya bagi wisatawan Indonesia di luar negeri.
Dengan jargon “Simple & Secure”, QRIS Crossborder menghadirkan kemudahan bertransaksi tanpa repot menukar mata uang asing, sekaligus menjamin keamanan karena terhindar dari risiko uang palsu maupun kehilangan uang tunai.
Penerapan QRIS Crossborder memanfaatkan mekanisme Local Currency Settlement (LCS) yang menawarkan kuotasi lebih kompetitif, karena transaksi dilakukan langsung antardua negara.
Data hingga Juni 2025 menunjukkan nilai transaksi QRIS Crossborder di Malaysia, Singapura, dan Thailand telah mencapai Rp1,66 triliun, dengan porsi terbesar berasal dari transaksi Indonesia–Malaysia senilai Rp1,15 triliun dengan volume 4,31 juta transaksi sejak Mei 2023.
Pada urutan kedua, transaksi Indonesia – Thailand senilai Rp 437,54 miliar dengan volume 994,89 ribu transaksi sejak Agustus 2022.
Selain itu, juga terdapat transaksi antara Indonesia – Singapura senilai Rp 77,06 miliar dengan volume 238,22 ribu transaksi sejak November 2023.
"Kami berkomitmen memperluas cakupan QRIS Crossborder," ucap Rahmat, Jumat (5/9/2025).
Saat ini, lanjut dia, sedang dilakukan uji coba dengan Tiongkok melalui sandbox di Kantor Pusat BI. Selanjutnya, penjajakan kerja sama juga akan dilakukan dengan otoritas Arab Saudi, mengingat tingginya mobilitas dan keterikatan ekonomi kedua negara.
"Pada 17 Agustus 2025 lalu, BI bahkan telah meluncurkan kerja sama QRIS Crossborder dengan Jepang," tambahnya.
Status Bandara Internasional Ahmad Yani sejalan dengan peran yang dilakukan BI Jateng dan Pemprov Jateng guna mendukung percepatan investasi di Jawa Tengah melalui pembentukan koridor ekonomi, perdagangan, investasi, dan pariwisata Jateng (Keris Jateng).
"Misi Keris Jateng antara lain mendorong market access ekspor perdagangan, menjadi one stop service pusat informasi dan promosi investasi, serta mempromosikan destinasi pariwisata," sebut Rahmat.
Menurut dia, misi Keris Jateng tersebut sangat relevan dengan perekonomian Jateng yang juga didorong oleh investasi, perdagangan, dan pariwisata.
Pelukan Tanpa Jeruji: Kisah Para Ibu dan Anak yang Melepas Rindu di Balik Tembok Penjara Semarang |
![]() |
---|
Dari Malari hingga Medsos: Membaca Ulang Pola Pergerakan Massa Era Soeharto dan Prabowo |
![]() |
---|
Tiket Pesawat Air Asia Habis Terjual Pada Penerbangan Perdana Semarang Malaysia |
![]() |
---|
Jejak Panjang Anak Sekolah di Jalanan: Dari Bomber Jiwa hingga Aksi Demo Era Prabowo |
![]() |
---|
Pakar Hukum Tegaskan Kematian Janggal Iko Mahasiswa Unnes Bisa Diusut Polisi Tanpa Laporan Keluarga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.