Dosen FH Muhammad Dias Saktiawan Aniaya Dokter RSI Sultan Agung Semarang, Ini Respon Unissula

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sebuah video dugaan kekerasan terhadap tenaga kesehatan di RSI Sultan Agung Semarang yang diduga dilakukan oleh seorang oknum dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) bernama Muhammad Dias Saktiawan.

Video tersebut ramai beredar di media sosial sejak Minggu (7/9) kemarin.

Pada postingan tersebut memperlihatkan video teriakan histeris dan umpatan dari dalam ruangan.

Diketahui dari video tersebut merupakan oknum dosen asal Unissula Semarang marah dan mengumpat kepada dokter anastesi, menggunakan kata-kata kasar.

Pada postingan itu disebutkan oknum tersebut berteriak akan membakar RSI.

Sementara di kolom komentar di salah satu akun instagram yang membagikan video kekerasan tersebut, banyak warganet yang menyayangkan belum adanya klarifikasi resmi dari pihak RSI Sultan Agung atas kejadian tak mengenakkan yang dialami tenaga medisnya itu.

Di kesempatan terpisah, pihak Unissula menyebut permasalahan telah diselesaikan secara internal.

Wakil Rektor II Unissula, Dr. Dedi Rusdi, mengatakan kejadian tersebut berlangsung pada Jumat (5/9/2025) lalu.

Dedi menyampaikan kedua pihak sudah saling memaafkan.

"Semua persoalan pada jumat siang 5 september 2025 sudah di selesaikan oleh pihak pimpinan Rumah sakit, mereka sudah saling memaafkan antara sdr.

Dias dengan dokter Astra  dan bidan yang bertugas , pada prinsipnya semua persoalan sudah kami selesaikan dengan baik antar para pihak," katanya dalam keterangan yang diterima tribunjateng.com, Senin (8/9/2025) siang.

Sebelumnya viral di jejaring media sosial, dugaan kekerasan terhadap tenaga kesehatan di RSI Sultan Agung Semarang yang diduga dilakukan oleh seorang oknum dosen Fakultas Hukum asal Unissula.

Pada postingan tersebut memperlihatkan video teriakan histeris dan umpatan dari dalam ruangan.

Diketahui dari video tersebut merupakan oknum dosen asal Unissula Semarang marah dan mengumpat kepada dokter anastesi, menggunakan kata-kata kasar.

Pada postingan itu disebutkan oknum tersebut berteriak akan membakar RSI.