Berita Semarang
Anak Muda Bikin Hidup Pekojan Semarang di Malam Hari, Dari Jalan Sepi Jadi Street Coffee Skena
Ridwan mengaku nongkrong di pinggir jalan dengan pemandangan ruko yang tutup membuat kesan yang berbeda
Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: muslimah
“Tapi di sini beda, anak-anak muda lainnya tu bajunya unik. Ada yang pakai topi, terus pakai kaos atau jaket yang longgar, celananya juga celana longgar gitu. Ga cowo atau cewek juga pakaiannya ala-ala Skena gitu,” jelasnya.
Kawasan yang dahulunya sepi ini, menjadi hidup usai anak muda menjadikannya basecamp di malam hari.
Kondisi itu justru dipandang sebagai peluang oleh kakak beradik warga lokal, Zamran (20) dan Zahir (16) membuka lapak kopi sederhana yang dinamai “Kopi Tersenyum”.
“Dulu jalan sini sepi banget. Saya lihat malah punya vibe beda kalau malam. Akhirnya nyari referensi di TikTok, YouTube, untuk buat kopinya terus juga nemu konsep street coffee. Dua bulan setelah itu langsung buka,” cerita Zahir.
Tak hanya kopi, kedai kecil mereka juga menawarkan dimsum dan makanan bakaran sebagai teman ngopi.
“Kalau soal berani buka ya nekat aja. Untungnya banyak teman di sekitar sini yang support. Jadi kalau gagal, ada yang bantu,” jelasnya.
Untuk promosi, media sosial jadi senjata utama.
“Di TikTok main, Instagram juga. Dari situ banyak orang yang tadinya enggak tahu jadi tahu,” tambah Zahir.
Zahir mengatakan, saat ini dalam kondisi normalnya mampu menjual puluhan cup kopi. Namun kalau kondisinya ramai seratusan cup bisa ludes terjual.
“Kalau jam buka kami tiap hari, liburnya masih belum nentu juga, buka mulai dari 18.30 WIB sampai 00.00 WIB kalau pas ramai bisa pulang gasik,” ujarnya.
Anak-anak muda yang berjualan mulai dari 16an hingga 20an.
Maka dari itu, gaya berjualan mereka juga memiliki cara uniknya tersendiri yang tak jarang mereka bercanda dengan pembeli kopi mereka.
Anak muda yang nongkrong di sini punya gaya khas: outfit streetwear, ala hip-hop, dengan nuansa yang mereka sebut “skena” singkatan dari sua, cengkrama, kelana.
Skena dimaknai sebagai ruang untuk bertemu, berbincang, dan berjalan bersama.
Nama Pekojan sendiri menyimpan jejak panjang.
Seminar Kepemimpinan dan Literasi 2025, Wali Kota Semarang Sampaikan Ini |
![]() |
---|
Workhsop Batik Motif Semarangan Warnai Perayaan Hari Batik Nasional di Harris Hotel |
![]() |
---|
Batik Jadi Daya Tarik Wisata, Pemkot Semarang Dorong Penguatan Ekosistem Batik |
![]() |
---|
Senator Peduli: DPD RI Ajak Warga Semarang 'Give Blood, Give Hope' |
![]() |
---|
Identitas Mayat di Tugu Semarang Terkuak: Mbah Surat, Pencari Ikan Berusia 70 Tahun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.