Sosok Ari Warga Semarang yang Berkali-kali Blokir Jalan Depan Rumahnya, Bawa Parang Kejar Pak RW
Ia menjadi pembicaraan karena menutup jalan di depan rumahnya yang merupakan akses penting di wilayah tersebut
Karena merasa berkuasa, ia menutup jalan setiap kali berselisih dengan warga lain.
“Dia menganggap semua tanah di depan dan samping rumahnya itu haknya dia, termasuk jalan,” ungkap Heru.
Upaya mediasi sudah dilakukan berulang kali, baik oleh pihak RW, kelurahan, kecamatan, hingga berbagai dinas terkait seperti Dinas Kesehatan, Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim). Namun sejauh ini belum ada penyelesaian tuntas.
“Sudah saya undang semua instansi. Tapi hasilnya nihil. Setiap kali mediasi enggak pernah membuahkan hasil. Kalau diajak ngomong baik-baik, jawabnya, ‘kalau enggak suka, lapor polisi saja, ketemu di pengadilan,’” kata Heru.
Kini, warga mulai jenuh. Penutupan jalan yang terus berulang membuat mereka geram. Hingga saat ini warga kembali meminta pihak penegak hukum untuk menindak tegas.
“Kami cuma pengin jalan dibuka lagi, supaya bisa lewat. Enggak usah ribut-ribut, cuma pengin lingkungan tenang,” ucap Heru.
Menurut informasi yang diterima Heru, sejumlah instansi seperti Satpol PP, Distaru, Disperkim, dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dijadwalkan menggelar rapat koordinasi untuk membahas langkah eksekusi berikutnya.
“Kami berharap pemerintah kota segera turun tangan. Warga sudah berulang kali sabar dan berusaha mediasi. Sekarang biar pemerintah yang bertindak,” ujarnya.
Meski kesal, Heru menegaskan warga tidak bermaksud mematikan usaha pengelolaan sampah milik Ari. Ia hanya berharap aktivitas tersebut tidak mengganggu kenyamanan lingkungan.
“Kita tahu dia juga butuh makan. Kita enggak melarang orang usaha. Tapi ya tolong jangan ganggu warga lain. Kita pengin solusi yang adil,” tutup Heru.
Sempat dibongkar Satpol PP
Meski telah dibongkar oleh Satpol PP pada pekan lalu, Ari kembali memasang pagar seng untuk menutup akses jalan umum di depan rumahnya.
Pantauan Tribun Jateng, akses jalan letter U kawasan tersebut tampak terpasang seng yang mendekati ketinggian dahan pohon mangga dan jambu yang berseberangan, Kamis (9/10/2025). Seng yang dijadikan pembatas itu juga masih ditutup dengan jaring-jaring besi dan bambu.
Saat Tribun Jateng mencoba mendekati area rumah Ari, terdengar suara beberapa anjing yang mnggonggong bersahutan.

Lurah Kedungmundu, Jumadi membenarkan adanya tindakan pemblokiran jalan tersebut.
Ia menjelaskan, pemerintah kelurahan bersama pihak terkait sudah beberapa kali melakukan mediasi dengan Ari, namun hasilnya belum membuahkan kesepakatan.
Pengakuan Keluarga Sheila Arika, Kakek Tarman Tidak Kabur Tapi Sedang Bulan Madu |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca 16 Kecamatan di Kota Semarang Sabtu 11 Oktober 2025 Hari Ini |
![]() |
---|
Daya Tarik Wisata Semarang Melonjak Jadi 258, Inklusivitas Didorong |
![]() |
---|
Ga Kabur, Kakek Tarman dan Gadis yang Dinikahi dengan Mahar Rp 3 Miliar Lagi Honeymoon |
![]() |
---|
Dalam 2 Hari 2 Bocah Tenggelam di Kabupaten Semarang:Terpeleset di Embung &Terseret Arus Bendungan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.