Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Ijen KOM 2025

Sunrise of Java di Banyuwangi Bluefire Ijen KOM 2025 Jadi Penutup Mainsepeda Trilogy

Event pamungkas yang mengajak cyclist bersepeda menanjak dan memperebutkan status King of the Mountain (KOM)

Editor: muh radlis
IST
Mainsepeda Trilogy 2025 mengajak cyclist bersepeda menanjak dan memperebutkan status King of the Mountain (KOM) serta Queen of Mountain (QOM) dihelat lewat Banyuwangi Bluefire Ijen KOM 2025, 27 September 2025. 

Puas mengeksplorasi selatan Banyuwangi, rute akan kembali mengarah ke pusat kota. Peserta akan diberi waktu rehat sejenak di KM 57, tepatnya di Gedung Olahraga Tawang Alun yang jadi lokasi Pit Stop. 

Selain beristirahat dan menikmati refreshment, peserta akan mulai dikelompokkan sesuai kategori masing-masing. Hal ini karena 3 Km dari sana, segmen tanjakan ke puncak Paltuding Ijen akan dimulai.

Lokasi “Start KOM” (yang menjadi penanda dimulainya balapan) berada di Gapura Ijen Geopark. Cyclist akan berlomba menaklukkan tanjakan ikonik sejauh 26,9 km dengan elevation gain mencapai 1.700 meter dan kemiringan puncak di angka 34 persen.

Rute Mainsepeda Trilogy selama ini memang didesain tidak sekedar mengajak peserta berkompetisi memperebutkan gelar KOM dan QOM.

Tapi juga mengajak bersepeda sembari merasakan pengalaman menikmati keindahan wisata daerah setempat. Sebab semua event yang dibuat Mainsepeda memang mengedepankan konsep sport tourism.

Terkait dengan konsep sport tourism ini juga, Mainsepeda mendapatkan kehormatan dengan menjadi obyek penelitian mahasiswa magister dari Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Gadjah Mada. Mahasiswa tersebut melakukan penelitian aspek sport tourism di Mainsepeda Trilogy.

“Saya tertarik melakukan penelitian ini karena tren yang sedang berkembang di dunia yang belum banyak terjamah itu sport-tourism.

Biasanya yang sering diteliti sekadar evaluasi dampak ekonomi dan promosi pariwisata, bukan aspek komunikasinya,” ujar Irna Kusumaningsih, mahasiswa magister Ilmu Komunikasi UGM yang melakukan penelitian.

Sementara itu, balapan di Banyuwangi Bluefire Ijen KOM 2025 berjalan seru. Di kategori Men Elite, Muhammad Raihan Maulidan keluar sebagai juara dengan kemenangan sprint yang sangat ketat.

Saking ketatnya, Pembalap Ponti Wijaya Racing Team (PWR) itu bahkan mengalahkan Dimas Nur Fadhil Rizqi hanya dengan keunggulan kurang dari setengah ban. Keduanya pun punya catatan waktu sama, yakni 1 jam 23 menit 30 detik.

Sedangkan di kategori Women Elite, pembalap muda Nihayatuzzain Asshofi menciptakan kejutan. Ia menjadi juara, padahal sebelum kurang diperhitungkan untuk bersaing dengan dua cyclist yang lebih berpengalaman, yakni Maghfirotika Marenda dan Crismonita Dwi Putri.

Terlebih Niha baru pulih usai terjatuh saat mengikuti event Tour de Linggarjati dua pekan lalu. Dalam insiden itu tulang rusuk kirinya bermasalah.

Banyuwangi Bluefire Ijen KOM 2025 juga diikuti Wakapolda Jatim Brigjen Pol Pasma Royce. Ia berlomba di kategori Men Age 50-54 dan berhasil finis.

Pasma memang bukan cyclist sembarangan. Di tengah kesibukannya, ia adalah pesepeda serius.

Pasma bahkan mewakili Indonesia dalam The 2025 World Police and Fire Games di nomor cycling.

Ajang ini bak Olimpiade untuk Polisi dan Pemadam Kebakaran yang akan digelar di Birmingham, Alabama, Amerika Serikat, pada 27 Juni- 6 Juli lalu.(*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved