Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

PSIS Semarang

Dibalik Penampilan Pemain Persiku yang Trengginas, Ada Sosok Mantan Pelatih Fisik PSIS Semarang

Pecinta sepak bola Kota Semerang dikecewakan dengan hasil laga perdana Championship Liga PSIS Semarang vs Persiku Kudus.

Penulis: Val | Editor: rival al manaf
F Ariel Setiaputra/ Tribun Jateng
Pelatih fisik Persiku Kudus, Budi Kurnia - 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pecinta sepak bola Kota Semerang dikecewakan dengan hasil laga perdana Championship Liga PSIS Semarang vs Persiku Kudus.

Di pertandingan yang digelar di Stadion Jatidir Minggu (14/9/2025) tersebut tuan rumah digelontor 4 gol tanpa balas.

Persiku Kudus memang terlihat main tanpa lelah, mereka seperti punya empat paru-paru terus bergerak baik dengan bola dan tanpa bola.

Serangan balik cepat juga menjadi kunci di balik kemenangan besar Persiku.

Baca juga: Hasil Akhir Skor Persipura Vs PSIS Semarang Championship League Siapa Pemenangnya?

Baca juga: Jadwal Lengkap Liga Champions Tengah Pekan Ini, Ada Liverpool vs Atletico Hingga Munchen vs Chelsea

BEREBUT BOLA - Pemain PSIS Semarang Aqsha Prawira Saniskara berusaha menjaga bola dari gangguan pemain Persiku, Noriki Akada pada laga pekan pertama Pegadaian Championship 2025/2026 Grup timur yang berlangsung di Stadion Jatidiri Semarang, Minggu (15/9/2025) malam.
BEREBUT BOLA - Pemain PSIS Semarang Aqsha Prawira Saniskara berusaha menjaga bola dari gangguan pemain Persiku, Noriki Akada pada laga pekan pertama Pegadaian Championship 2025/2026 Grup timur yang berlangsung di Stadion Jatidiri Semarang, Minggu (15/9/2025) malam. (Tribun Jateng/ F Ariel Setiaputra)

Gaya bermain seperti ini jelas membutuhkan kekuatan fisik yang prima.

Dibalik performa pemain Persiku yang trengginas di lapangan ada pelatih fisik, Budi Kurnia.

Uniknya, dia juga bukan sosok asing bagi publik PSIS Semarang.

Ia pernah menjadi pelatih fisik PSIS pada pertengahan musim 2018 hingga musim 2019.

Saat itu, ia datang bersama pelatih kepala Jafri Sastra.

PSIS yang semula terpuruk di papan bawah klasemen sukses bangkit dan bertahan di Liga 1.

“Semarang sudah kayak rumah sendiri, dua musim yang sangat berarti. Musim 2018 dan musim 2019 memang tujuh tahun yang lalu, namun kenangannya masih sangat membekas.

Suka duka di tim ini, teringat suka dikala menang, teringat duka dikala kalah, semuanya jadi satu kenangan yang akan selalu membekas di hati,” kenang Budi Kurnia saat berbincang dengan tribunjateng.com.

Budi menuturkan, pengalaman bersama PSIS menjadi salah satu titik penting dalam perjalanan kariernya.

“Awal datang PSIS posisinya di peringkat 18 paling bawah. Setelah saya dan Coach Jafri masuk di akhir musim, bisa naik ke posisi 8. Kirain dengan gabung PSIS yang posisinya bawah bakal membuat karir meredup, nyangka bakal degradasi, eh malah stay di Liga 1,” ungkapnya.

Meski kini berstatus lawan, Budi tidak bisa menutupi rasa haru ketika harus menyaksikan PSIS kebobolan dan ia bersorak untuk timnya sendiri, Persiku Kudus.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved