Erick Thohir Kantongi 5 Calon Pelatih Timnas Indonesia, Siapa Sajakah Mereka?

"Karena lima nama ini belum tentu available, kan baru cita-cita," tegas Erick Thohir.

Baca juga: Inikah Pengganti Patrick Kluivert di Timnas Indonesia? Frank de Boer Eks Pelatih Inter Milan

• "Jatah Preman" Modus Pemerasan yang Libatkan Gubernur Riau, KPK Sita Rp1,6 Miliar

Sebelumnya, PSSI mencatat ada 10 kandidat pelatih, tetapi lima di antaranya menyatakan tidak bersedia. 

Situasi ini membuat proses seleksi membutuhkan waktu yang lebih panjang.

"Sebenarnya ada 10 nama tapi yang lima tidak bersedia, kami juga perlu proses," jelas Erick.

Meski begitu, Erick Thohir memilih tidak membocorkan identitas atau negara asal para calon pelatih tersebut.

Dia hanya menyebut bahwa kandidat berasal dari beberapa negara berbeda.

"Pasti ada tiga atau empat negara," tutup Erick Thohir.

Berpengalaman dan Senior

Ya, PSSI saat ini tengah berusaha mencari pelatih baru untuk Timnas Indonesia. Kursi pelatih timnas Indonesia kosong setelah kepergian Patrick Kluivert.

PSSI dan Patrick Kluivert resmi berpisah pada 16 Oktober 2025 melalui skema mutual termination.

Perpisahan ini terjadi akibat kegagalan timnas Indonesia untuk lolos ke Piala Dunia 2026.

Vivin Cahyani, anggota Exco PSSI menegaskan bahwa mereka sedang berupaya mencari pelatih. Pelatih yang dicari adalah sosok berpengalaman dan senior.

Rencananya, pelatih tersebut akan diberikan kontrak jangka panjang.

"PSSI sedang bekerja keras mencari sosok pelatih senior yang akan memimpin timnas Indonesia dalam jangka waktu panjang sesuai visi dan peta jalan baru sepak bola Indonesia," ujar Vivin Cahyani.

Vivin juga berharap agar para suporter timnas Indonesia dapat bersabar.

PSSI saat ini sangat hati-hati dalam memilih pelatih agar timnas Indonesia dapat mencapai prestasi yang diinginkan.

"Kami meminta semua pihak untuk bersabar karena proses pemilihan pelatih senior putra ini dilakukan dengan sangat matang," tambahnya.

"Kami ingin figur yang terbaik untuk posisi ini. Kami juga ingin mengingatkan kembali, prestasi itu adalah investasi."

"Ini bukan cuma masalah biaya, tapi juga membutuhkan waktu dan strategi yang pas," tutupnya. (*)

Sumber Kompas.com