Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

PSIS Semarang

Penyebab David Glenn Batal Beli PSIS Semarang, Juru Bicara Beri Penjelasan

Penyebab David Glenn batal membeli saham PSIS Semarang diungkap juru bicara Pemegang Saham Pengendali PT Mahesa Jenas Semarang.

|
Penulis: Val | Editor: rival al manaf
kolase Tribun Timur/Tribun Kaltar
DAVID GLENN - David Glenn (kiri) pengusaha di sektor tambang, seorang manajer PT Mineral Trobos Group yang sudah akuisisi saham PSIS Semarang dari Yoyok Sukawi. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Penyebab David Glenn batal membeli saham PSIS Semarang diungkap juru bicara Pemegang Saham Pengendali PT Mahesa Jenas Semarang (MJS).

Secara spesifik ia menyebut tidak tercapai titik temu yang memadai pada sejumlah aspek material yang menjadi dasar transaksi.

Penjajakan dan negosiasi penjualan sebenarnya telah dilakukan oleh PT MJS dengan calon investor dalam hal ini David Glenn yang juga owner Malut United.

Namun, kedua belah pihak belum menemukan kesepakatan.

Baca juga: Rencana Penjualan Saham PT Mahesa Jenar Semarang PSIS Semarang Dipastikan Batal

Baca juga: Satu Nama Tim Pelatih PSIS Sudah Mendarat di Semarang, Babak Baru Mahesa Jenar?

Warga Kudus Tangkap Sosok Diduga Tuyul, Kepala Desa Cerita dalam Sepekan 5 Kali Uangnya Hilang

Jadwal Pertandingan Liga 2 Pekan 11, Ada Persela vs Kendal Tornado dan PSIS Semarang vs Persipura

Ketua Aspro PSSI Jateng Yoyok Sukawi saat ditemui di sela pembukaan Liga 3 Jateng 2023
Ketua Aspro PSSI Jateng Yoyok Sukawi saat ditemui di sela pembukaan Liga 3 Jateng 2023 (Istimewa)

"Pemegang Saham Pengendali PT Mahesa Jenar Semarang (PT MJS) selaku entitas pengelola
klub PSIS Semarang, dengan ini menyampaikan pernyataan resmi terkait perkembangan proses
negosiasi penjualan saham kepada calon investor," kata Joni Kurnianto selaku Juru Bicara dari Pemegang Saham Pengendali PT MJS dalam keterangan tertulisnya, Sabtu 15 November 2025.

Ia menjelaskan, setelah melalui rangkaian pembahasan yang berlangsung secara intensif dalam beberapa waktu terakhir, Pemegang Saham Pengendali PT MJS menegaskan bahwa rencana penjualan dan akuisisi saham tersebut secara resmi dinyatakan batal.

Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan bahwa tidak tercapai titik temu yang memadai pada sejumlah aspek material yang menjadi dasar transaksi.

"Kedua pihak telah melakukan berbagai upaya untuk mencapai kesepakatan yang adil dan seimbang, namun terdapat beberapa hal fundamental yang tidak dapat disatukan," lanjutnya.

Dengan mengutamakan kepentingan PSIS Semarang, keberlanjutan klub, serta komitmen terhadap seluruh pemangku kepentingan maka Pemegang Saham Pengendali PT MJS memutuskan untuk menghentikan proses penjajakan dengan calon investor.

Pemegang Saham Pengendali PT MJS menyampaikan apresiasi dan penghargaan atas hubungan profesional, kerja sama, serta waktu yang telah diberikan oleh calon investor selama proses negosiasi berlangsung.

Selanjutnya, PT MJS tetap berkomitmen menjaga stabilitas klub. Kemudian melanjutkan program pembenahan internal, serta memastikan PSIS Semarang dapat menjalani kompetisi secara optimal pada sisa musim berjalan.

Ia berharap hal ini memberikan penjelasan bagi semua pihak. Tujuannya, agar tidak terjadi kesimpangsiuran informasi di masyarakat.

Dibagian lain, calon investor baru kabarnya sudah mengucurkan sejumlah dana untuk biaya operasional tim seperti pembayaran gaji pemain, dan pembiayaan untuk laga away menghadapi Persela Lamongan dan Persiku Kudus.

Tribunjateng.com saat ini juga masih mencoba menghubungi pihak calon investor baru merespon kabar mengejutkan ini.

Respons suporter 

FOTO BERSAMA: Perwakilan investor baru PSIS Semarang, Asghar Saleh, bertemu perwakilan organisasi suporter PSIS Semarang, Semarang Extreme (Snex), baru-baru ini. Kabar masuknya pemilik baru di tubuh PSIS Semarang disambut positif suporter. (Dok)
FOTO BERSAMA: Perwakilan investor baru PSIS Semarang, Asghar Saleh, bertemu perwakilan organisasi suporter PSIS Semarang, Semarang Extreme (Snex), baru-baru ini. Kabar masuknya pemilik baru di tubuh PSIS Semarang disambut positif suporter. (Dok) (Istimewa)

Hal ini mengejutkan banyak pihak. Utamanya di kalangan suporter baik Panser Biru maupun Snex.

Salah satu kelompok suporter PSIS, Semarang Extreme (Snex) melalui Humas mereka, Lutfi Alfarizi mengatakan, pihaknya kecewa atas keputusan ini.

"Kemarin malam saya sempet ada info masuk ke saya bahwa pembatalan penandatanganan kontrak antara Pak David Glenn dan YS (Yoyok Sukawi). Tapi saya sampai tadi siang masih optimis karena semua syarat sudah di notaris dan tinggal kedua belah pihak ketemu dan deal," ujar dia kepada tribunjateng.com.

"Namun saya baca press release yang dikeluarkan oleh keluarga YS, ini kenyataan mereka membatalkan kesepakatan yang sudah di setujui kedua belah pihak," kata dia.

Rencana menjual saham ini sebetulnya sempat diapresiasi oleh pihak suporter.

"Yangg awalnya kita respect kepada YS sekarang YS memberi kenyataan pahit Jujur kami kecewa," terangnya.

Lantas bagaimana langkah yang akan diambil?

"Rencana juga besok sebenernya akan ada raker internal snex yang semulanya dengan jajaran manajemen baru tapi dengan adanya berita tidak enak ini kita (snex) tetep melaksanakan raker sesuai jadwal," ujarnya.

"Langkah kedepan pastinya kita nunggu hasil raker besok minggu malam," pungkasnya.

Sementara dari Panser Biru, lewat unggahan ketua umum DPP, Kepareng juga turut kecewa atas kabar batalnya pembelian saham oleh David Glenn

Calon Pelatih Baru Dikabarkan Sudah Merapat

Betapa dekatnya PSIS Semarang dengan investor baru terlihat dari kabar calon pelatih baru yang disebut juga sudah merapat ke Semarang.

Hal itu dikatakan manajer baru Hengky Oba. Namun yang telah datang bukan pelatih utama.

Dalam keterangannya kepada awak media, Hengky menyebut pihak manajemen telah menyiapkan beberapa nama untuk mengganti posisi headcoach saat ini, Ega Raka Ghalih.

Desa desus pencopotan Ega Raka sebagai pelatih PSIS mulai santer terdengar dalam beberapa hari terakhir.

Utamanya pasca PSIS gagal menang ketika melakoni laga away menghadapi Persiku Kudus.

Selepas pertandingan itu, PSIS dihubungkan dengan sosok legenda Timnas Indonesia dan Persipura Jayapura, Ricardo Salampessy.

Namun, sepertinya bukan sosok Ricardo yang bakal menjadi nahkoda baru PSIS. Saat ini, ayah dari Reno Salampessy itu ditunjuk sebagai asisten pelatih Malut United.

Kata Hengky, salah satu tim pelatih yang sudah mendarat untuk ikut menangani tim adalah Aji Lestaluhu. Namun dia bukan sebagai pelatih kepala.

"Kalau untuk pelatih baru hari ini, baru coach Aji Lestaluhu, yang baru hadir," ungkapnya, Kamis (13/11/2025).

"Kalau Ricardo Salampesy sekarang sudah bergabung dengan Malut United," katanya.

Tidak hanya Ricardo, nama-nama lain juga disukan akan menjadi pelatih kepala PSIS Semarang

Namun yang menarik nama-nama ini sebelumnya pernah atau sedang bekerja untuk Malut United sebut saja Resal Octavian sampai Aditya Putra Dewa.

Saat disinggung soal sejumlah nama tersebut, Hengky belum mau banyak menjawab.

Nama-nama itu bukan hal yang mustahil untuk bergabung ke PSIS Semarang mengingat investor baru mereka yakni David Glenn adalah pemilik Malut United. Bisa jadi nantinya PSIS akan dikelir dengan warna Malut United.

Terlepas dari itu, Hengky menyatakan akan mengevaluasi tim terutama dari para pemain jelang bursa transfer paruh musim.

"Tentu evaluasi di semua lini. Selagi masih ada waktu akan kami perbaiki," tandasnya.

Profil David Glenn

Isu panas mengguncang jagat media sosial sepak bola Jawa Tengah akhir pekan ini.

Kabar santer beredar menyebutkan David Glenn, sosok di balik Malut United, tengah dalam proses mengakuisisi klub kebanggaan ibu kota provinsi, PSIS Semarang.

Ironisnya, rumor ini mencuat tepat ketika PSIS baru saja menelan kekalahan telak 1-4 dari Kendal Tornado FC dalam Derby Jatidiri.

Meski begitu, suporter PSIS sebagian besar cukup bergembira dengan kabar mengena akuisisi timnya oleh bos Malut United tersebut.

Selama ini, PSIS mendesak CEO saat ini, Yoyok Sukawi untuk menjual saham Mahesa Jenar demi mengangkat performa tim.

Di media sosial, terdapat gambar-gambar asisten manajer Malut United, Asghar Saleh yang menemui supoter PSIS Semarang pada Kamis (6/11/2025) malam WIB.

Sementara itu, Humas salah satu kelompok suporter PSIS, Snex, M. Lutfi Alfarizi mengaku sudah mendengar langsung info mengenai pemindahan kepemilikan tersebut.

Informasi yang ia terima, kabarnya Yoyok Sukawi melepas sepenuhnya saham mayoritas PSIS kepada David Glenn.

"Pembahasan kemarin itu sebenarnya dari awal kami sudah merasa, tapi belum tahu pastinya," ujar Lutfi dilansir BolaSport.com dari Tribun Jateng.

"Kemudian malamnya itu kami bertemu salah satu perwakilan dari Pak David Glenn, memberi tahu bahwasannya saham mayoritas Mas Yoyok sudah dibeli sama Pak David Glenn."

"Tapi belum ada tanda tangan resmi atau berita resminya," tambahnya.

Kabar ini tentu jadi berita gembira di kalangan suporter PSIS, termasuk Snex dan Panser Biru.

Dilansir dari Tribun Ternate, David Glenn adalah seorang pengusaha yang bergelut di sektor tambang, seorang manajer PT Mineral Trobos Group.

Ia mendirikan Malut United pada 2023 dan membuktikan kecintaannya kepada sepak bola dengan proyek ambisius Laskar Kie Raha saat itu.

Proyek tersebut berhasil hingga Malut United langsung promosi ke Liga 1 dalam musim pertamanya.

Kemudian hingga saat ini, Malut United cukup konsisten bersaing di papan atas kasta tertinggi Indonesia.

Uniknya, sejak berdiri hingga saat ini, Malut United selalu beraroma PSIS Semarang

Misalnya pada musim 2024-2025 lalu Malut United dilatih Imran Nahumarury yang notabene sebelumnya adalah pelatih PSIS Semarang.

Lalu ada beberapa pemain dari PSIS juga yakni Ray Redondo, Wahyu Prasetyo, Fredyan Wahyu, Finky Pasamba dan Hari Nur Yulianto.

Musim ini pun, aroma PSIS di tubuh Malut United belum hilang meski sudah tidak dilatih Imran Nahumarury.

Pada era Super League 2025-2026, Malut United diperkuat eks PSIS di antaranya Septian David Maulana, Riyan Ardiansyah, Tri Setiawan , Ridho Syuhada dan Fredyan Wahyu yang masih bertahan. 

 (arl)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved