Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

Dinas PMD Pastikan 40 Persen BUMDes di Kudus Sudah Menyumbang PADes

Dinas PMD Kabupaten Kudus, kunci majunya pembangunan desa harus ada sinergi antara Pemerintah Desa, BUMDes, dan masyarakat.

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/SAIFUL MA'SUM
KUNJUNGAN KERJA - Komisi A DPRD Kabupaten Kudus melakukan kunjungan BUMDes Tunggak Jati Desa Japan, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Selasa (14/10/2025). Di antaranya bergerak di sektor digitalisasi internet, jasa pendampingan peternakan, pengembangan usaha kopi, dan pengembangan destinasi wisata. 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Kudus, Famny Dwi Arfana mengatakan, kunci majunya pembangunan desa harus ada sinergi antara Pemerintah Desa, BUMDes, dan masyarakat.

Kata dia, saat ini masih ada tiga desa yang belum memiliki BUMDes secara resmi. Sedangkan 120 desa lainnya sudah memiliki BUMDes dengan jenis usaha masing-masing.

Khusus BUMDes di Desa Japan dan daerah sekitar Lereng Muria diharapkan ada variasi jenis usaha yang dikembangkan. Termasuk hilirisasi kopi untuk meningkatkan ekonomi UMKM, dan petani kopi.

Baca juga: 92 Pelajar Kudus Dilepas Jajaki Kejuaraan FTBI dan Mapsi Jateng 2025

Baca juga: Waketum KONI Pusat: PON Beladiri Kudus Jadi Pondasi Siapkan Atlet Menuju Olimpiade & SEA Games 2025

"Kami terus mendorong BUMDes selain bermanfaat bagi masyarakat, juga bisa menyumbang PADes. BUMDes di Desa Japan, salah satu contoh untuk praktik di desa lain," terangnya, Selasa (14/10/2025).

Lebih lanjut, Famny menegaskan bahwa dari 120 BUMDes yang sudah terbentuk di Kabupaten Kudus, 30-40 persen di antaranya sudah menyumbang pendapatan asli desa (PADes).

Meskipun dalam jumlah yang belum besar, namun terus meningkat dari tahun ke tahun.

Ditargetkan semua desa pada 2026 sudah memiliki BUMDes dengan jenis usaha yang bisa dikembangkan masing-masing.

"Tahun ini wajib semua desa harus menyertakan modal minimal 20 persen dari dana desa untuk BUMDes," tegasnya.

Famny menyebut, BUMDes Tunggak Jati Desa Japan menjadi satu di antara BUMDes di Kudus yang berkembang cukup pesat.

Hadirnya program internet desa membuka akses informasi hingga pendidikan.

BUMDes juga hadir membantu petani kopi, sektor peternakan, mengelola area wisata yang edukatif dan menghibur.

Tujuan utamanya adalah menyongsong terwujudnya desa mandiri dan produktif. Dengan cara menjalankan program BUMDes yang menyentuh kebutuhan masyarakat.

"Mandiri secara ekonomi, terhubung secara digital, dan maju bersama warganya. Dari desa, oleh desa dan untuk desa."

"Itulah filosofi yang dipegang oleh BUMDes Tunggak Jati Desa Japan," tuturnya. (*)

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved