Wonosobo Hebat
Antisipasi Gangguan Pembangunan, Bupati Afif Minta OPD Pemkab Wonosobo Lebih Tanggap
TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang tangguh, adaptif, dan berintegritas, Pemkab Wonosobo menggelar Bimtek Implementasi Manajemen Risiko pada Rabu (3/9/2025).
Bertempat di Ruang Mangunkusuma Setda Kabupate Wonosobo, bimtek ini ditujukan khusus bagi para pejabat perencanaan di Lingkungan Pemkab Wonosobo.
Hal ini sebagai bentuk penguatan kapasitas dalam menghadapi berbagai risiko yang bisa mengganggu pencapaian tujuan pembangunan daerah.
Baca juga: Solidaritas 7 Hari Wafatnya Affan Kurniawan, Ojol Wonosobo Gelar Tahlilan di Pendopo Kabupaten
Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat menegaskan pentingnya pengelolaan risiko sebagai bagian dari manajemen strategis pemerintahan.
“Kompetensi dalam mengelola risiko, meminimalkan potensi kerugian, memperkuat reputasi organisasi, dan menyusun rencana tindak lanjut atas risiko."
"Ini merupakan bagian integral dari pencapaian sasaran strategis organisasi perangkat daerah,” ujar Bupati Afif.
Bupati Afif juga menekankan pentingnya membangun budaya sadar risiko (risk culture) di setiap lini organisasi pemerintahan, terutama di kalangan kepala perangkat daerah.
“Kepala perangkat daerah perlu memiliki kepekaan dan ketanggapan dalam mengidentifikasi risiko sedini mungkin, agar tugas, fungsi, dan alokasi sumber daya dapat dikelola secara optimal."
"Harus berani berubah menjadi organisasi yang tidak hanya bereaksi, tetapi juga proaktif dalam mengantisipasi risiko,” tegas Bupati.
Menurutnya, keberhasilan dalam manajemen risiko tidak bisa hanya dibebankan pada satu pihak, melainkan butuh komitmen bersama.
Baca juga: ASN Pemkab Wonosobo Diminta Tidak Latah Ikut Daerah Lain, Tetap Berpakaian Dinas Saat Kerja
“Manajemen risiko bukan hanya tanggung jawab inspektorat atau perencana, tetapi tanggung jawab kolektif yang harus ditanamkan di setiap lini organisasi."
"Komunikasi yang terbuka, kepatuhan terhadap aturan, serta pengawasan yang berkesinambungan adalah kunci sukses dalam pengelolaan risiko,” imbuhnya.
Sementara itu, Inspektur Kabupaten Wonosobo, Supriyadi menjelaskan bahwa tujuan utama kegiatan ini untuk meningkatkan kesadaran risiko dan memperkuat pengambilan keputusan yang lebih cermat dan terukur.
“Kegiatan ini merupakan rangkaian dari pelatihan-pelatihan sebelumnya yang telah diselenggarakan."
"Seperti bimtek manajemen risiko untuk APIP dan Tim Penelusuran Manajemen Risiko pada 14-15 Mei 2025, bimtek untuk pejabat eselon III dan perencana perangkat daerah pada 28-29 Mei 2025,” jelasnya.
Bimtek ini menghadirkan narasumber dari BPKP Provinsi Jawa Tengah, yaitu Buyung Wiromo Samudro, Kepala Perwakilan Ratna Wijihastuti, serta Koordinator Pengawasan Bidang Program dan Pelaporan dan Pembinaan APIP.
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh Kepala Perangkat Daerah, Sekretaris Daerah, Staf Ahli, dan para Asisten Setda Kabupaten Wonosobo.
Hal ini menjadi bukti kuat bahwa Pemkab Wonosobo serius dalam membangun pemerintahan yang lebih adaptif terhadap risiko, responsif terhadap perubahan, serta profesional dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. (*)