Wonosobo Hebat

BREAKING NEWS, Eko Purnomo Bupati Wonosobo Periode 2016-2021 Meninggal, Dimakamkan Besok Selasa

PEMKAB WONOSOBO
MANTAN BUPATI WONOSOBO - Eko Purnomo, mantan Bupati Wonosobo periode 2016-2021, meninggal, Senin (29/9/2025). Almarhum meninggal pada usia 47 tahun, setelah menghadiri Muktamar Ke-X PPP di Jakarta. 

TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Duka mendalam menyelimuti Wonosobo.

Eko Purnomo, mantan Bupati Wonosobo periode 2016-2021, meninggal, Senin (29/9/2025).

Almarhum meninggal pada usia 47 tahun, setelah menghadiri Muktamar Ke-X PPP di Jakarta.

Berita kepergian almarhum yang juga menjabat Bendahara Umum DPC PPP Kabupaten Wonosobo ini dengan cepat menyebar melalui berbagai platform.

Baca juga: Tahun 2025, Wonosobo Awali RPJMD dengan Fokus pada Fondasi Sektor Agrobisnis dan Pariwisata

Baca juga: Menuju Agribisnis Terkemuka, Wonosobo Dorong Ekspor Produk UMKM

Kabar duka ini juga turut disampaikan melalui akun Instagram resmi Pemkab Wonosobo, @wonosobohebat yang dikolaborasikan dengan akun Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat dan Wakil Bupati, Amir Husein. 

"Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un telah berpulang ke Rahmatullah, seorang tokoh penting bagi masyarakat Kabupaten Wonosobo yakni Bupati Wonosobo periode 2016-2021, Eko Purnomo, S.E., M.M."

"Salah satu putra terbaik Wonosobo, yang menjadi inspirasi bagi banyak orang, dalam memimpin dan membangun Kabupaten Wonosobo."

"Mari bersama kita do'akan, serta fidhiyahkan Al-Fatihah kepada almarhum Eko Purnomo, S.E., M.M.,"

"Semoga almarhum diampuni segala salah dan dosanya, dilapangkan kuburnya serta ditempatkan bersama orang-orang yang beriman. Aamiin ya rabbal alamin..," mengutip dari postingan tersebut.

Eko Purnomo dikenal sebagai sosok yang aktif dalam politik dan kegiatan sosial kemasyarakatan.

Tokoh PPP Kabupaten Wonosobo, Ibnu Khottob menyampaikan bahwa Eko meninggal dalam perjalanan dari hotel menuju rumah sakit akibat dugaan serangan jantung. 

Namun saat tiba di RS Bhakti Husada Jakarta, dokter menyatakan Eko Purnomo telah meninggal, sekira pukul 08.00.

"Malam hingga pagi hari, saya masih sempat komunikasi via WhatsApp." 

"Kondisinya sehat seperti tidak ada keluhan sakit."

"Cuma saat mau sarapan pagi di hotel, beliau mengeluh dadanya sakit," ucapnya, Senin (29/9/2025).

Menurut Khottob, pada pagi harinya, Eko tak sempat sarapan dan langsung dilarikan ke rumah sakit.

Namun sesampainya di IGD, nyawanya tidak tertolong.

"Pak Eko berangkat ke Jakarta Minggu (28/9/2025), untuk mengikuti Muktamar Ke-X PPP di Jakarta." 

"Beliau berangkat bersama rombongan bus pengurus DPC dan PAC PPP Kabupaten Wonosobo." 

"Karena pulangnya akan sekalian mengambil mobil di Jakarta," terangnya.

Baca juga: SLI Tematik Digelar di Wonosobo, Petani Dibekali Pengetahuan Iklim

Baca juga: Panen Jagung di Wonosobo Tembus 2,5 Ton, Dukung Target Swasembada Pangan

Sosok Eko Purnomo

Zaenudin, Kepala Desa Beran yang juga perwakilan keluarga menginformasikan bahwa jenazah almarhum dijadwalkan tiba di rumah duka di Boto, Kecamatan Sapuran, Senin (29/9/2025) sekira pukul 19.00. 

Rencananya, prosesi pemakaman akan dilaksanakan esok hari, Selasa (30/9/2025).

Eko Purnomo mulai dikenal publik setelah menjabat sebagai anggota DPRD Wonosobo dua periode dari Partai Demokrat. 

Dia kemudian maju dalam Pilkada 2015 dan terpilih menjadi Bupati Wonosobo bersama Agus Subagiyo sebagai wakilnya. 

Pasangan ini diusung oleh koalisi Partai Golkar, PPP, PKS, dan Partai Hanura.

Setelah menjabat, Eko Purnomo memilih hengkang dari Partai Demokrat dan berlabuh ke PPP. 

Dia kemudian menjadi salah satu pengurus inti partai tersebut di tingkat kabupaten.

Di Pemilu 2024, Eko mencoba peruntungan dengan mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI dari PPP untuk Dapil VI (Wonosobo, Temanggung, Magelang, Purworejo), namun gagal melenggang ke Senayan.

Di luar aktivitas politik, pria lulusan Fakultas Ekonomi, Unsiq Jawa Tengah di Wonosobo ini dikenal sebagai pengusaha. 

Dia mengelola CV Mekar Abadi milik keluarganya dan memiliki minat terhadap mobil-mobil antik.

Kepergian Eko Purnomo meninggalkan duka mendalam dan kenangan berarti bagi banyak orang, khususnya masyarakat Wonosobo yang pernah merasakan kepemimpinannya dan kedekatannya sebagai tokoh daerah. (*)