Wonosobo Hebat

Update Kondisi Koperasi Merah Putih di Wonosobo: Baru 13 Persen yang Aktif Jalankan Unit Usahanya

TRIBUN JATENG/IMAH MASITOH
UPDATE KOPERASI - Kabid Koperasi UMKM Disdagkop UKM Kabupaten Wonosobo, Dibyo Astu Sigit Pramana. Berdasarkan data update, baru 13 persen Koperasi Merah Putih di Wonosobo yang aktif jalankan usahanya dari 265 yang sudah berbadan hukum. 

TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Disdagkop UKM) Kabupaten Wonosobo merilis laporan terbaru mengenai capaian dan progres Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP).

Capaian menunjukkan hasil signifikan dalam memperkuat basis ekonomi kerakyatan di Kabupaten Wonosobo. 

Program KDKMP yang bertujuan menghidupkan dan memberdayakan koperasi di tingkat desa dan kelurahan ini, di Wonosobo kini telah mencapai tingkat pendirian dan legalitas yang lengkap 100 persen.

Baca juga: Pemkab Wonosobo Evaluasi Progres KDKMP, Soroti Lahan untuk Gerai dan Penguatan Kelembagaan

Baca juga: UMP Purwokerto Luncurkan Agro Edu Wisata Kelapa Kopyor di Wonosobo

Hingga saat ini, total 265 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih telah resmi berbadan hukum, memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), serta rekening bank resmi. 

Kondisi ini menunjukkan kesiapan koperasi dalam menjalankan aktivitasnya secara transparan dan profesional, sekaligus memudahkan akses layanan keuangan bagi anggota dan masyarakat desa.

Selain aspek legalitas, penguatan operasional koperasi juga menunjukkan perkembangan positif. 

Seluruh koperasi telah memiliki kantor atau sekretariat sebagai pusat kegiatan, serta melakukan aktivasi Laku Pandai Bank Jateng untuk mempermudah transaksi keuangan di tingkat desa dan kelurahan. 

"Sejumlah koperasi juga memanfaatkan ruang desa sebagai sekretariat sementara sambil menunggu pembangunan gedung KDKMP," ucap Kabid Koperasi UMKM Disdagkop UKM Kabupaten Wonosobo, Dibyo Astu Sigit Pramana, Senin (17/11/2025).

Proses digitalisasi juga berjalan signifikan, dengan 263 koperasi atau 99 persen sudah terhubung dengan Microsite/Simkopdes Kementerian Koperasi, menandakan kesiapan KDKMP dalam memanfaatkan platform digital untuk pengelolaan dan monitoring kegiatan koperasi. 

Dari segi operasional penuh, saat ini sebanyak 35 koperasi (13 persen) telah aktif menjalankan unit usaha secara maksimal, dan pemerintah daerah terus mendorong peningkatan angka ini.

Dibyo menjelaskan bahwa aktivitas ini menjadi indikator keaktifan koperasi. 

Baca juga: Pentas Duta Seni Wonosobo di TMII Jakarta Jadi Ajang Lepas Rindu Perantau

Baca juga: Kopi Wonosobo Berpeluang Besar, Tapi Banyak Petani Masih Anggap Tanaman Sampingan

"Kalau koperasi itu sudah melakukan satu kegiatan, itu sudah dibilang aktif. Misalnya berjualan sembako atau kerja sama dengan Pertamina Patra Niaga, Pupuk Indonesia, atau perbankan," jelasnya.

Dampak program KDKMP juga mulai terasa langsung bagi masyarakat. Data Simkopdes Kemenkop mencatat jumlah anggota koperasi telah mencapai 7.682 orang, sementara total modal yang berhasil dihimpun mencapai Rp 482.851.000, mencerminkan potensi permodalan di tingkat akar rumput yang semakin kuat.

Sementara itu, evaluasi KDKMP di Wonosobo menekankan pentingnya akuntabilitas pengelolaan keuangan dan kepatuhan terhadap mekanisme pengadaan barang dan jasa. 

"Agar pemerintah desa KDKMP dalam prosesnya itu tidak melawan hukum, pengadaan barang harus mengikuti aturan," imbuhnya.

Peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi fokus lain, dengan pelatihan pengurus KDKMP di Wonosobo yang berlangsung sejak awal November hingga akhir Desember, dibiayai melalui dana dekonsentrasi provinsi.

Ke depan, diharapkan seluruh KDKMP di Wonosobo dapat terus berkembang, meningkatkan kapasitas pengurus, dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat desa. (*)