Harga Bawang Mulai Turun Rp4 Ribu
Menginjak minggu keempat bulan Maret ini, harga bawang sudah berangsur-angsur turun
Dari catatan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop) DIY, harga bawang putih sudah melemah menjadi Rp58.334 per kilogram. Dengan harga ini, berarti harga bawang putih sudah turun Rp4 ribuan dari harga minggu lalu yang sempat menginjak Rp63 ribu per kilogram.
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindagkop DIY, Eko Witoyo juga menjelaskan, turunnya harga bawang putih ini juga diikuti oleh kondisi harga bawang merah. Pada Senin (18/3) ini, komoditas bawang merah mulai diperdagangkan pada harga Rp46 ribu per kilogram. "Ini berarti harga bawang merah telah turun sebesar Rp4 ribuan dari harga sebelumnya yang mencapai Rp50.834 per kilogram," jelasnya pada Senin (18/3).
Turunnya harga bawang ini, merupakan angin positif bagi kondisi perekonomian di DIY maupun nasional. Hal ini dikarenakan harga bawang meroket jauh dari harga normalnya. Harga bawang putih misalnya, pada harga normal hanya mencapai Rp25 ribuan, namun menginjak Maret sudah mencapai Rp38.167 per kilogram. Kemudian komoditas inipun meroket mencapai harga tertingginya pada akhir minggu lalu yang menginjak Rp63 ribu per kilogram.
Bagi pedagang, tingginya harga bawang ini memang sangat memberatkan. Bahkan dari pantauan Seksi Pengadaan dan Penyaluran Disperindagkop DIY, Sugiyono, beberapa pedagang sempat menutup lapaknya karena tidak mampu menghadapi melejitnya harga bawang. "Kalaupun ada yang berjualan, kebanyakan mengeluhkan turunnya jumlah pembeli dan sedikitnya barang yang terjual," tambahnya pada kesempatan terpisah.
Mahalnya harga bawang inipun, lanjutnya, membuat pedagang tidak mampu menyetok bawang berlebih. Pada keadaan normal, pedagang dapat menyetok bawang hingga ratusan kilogram, namun kini padagang hanya mampu menyetok beberapa kilogram saja. "Berkurangnya pasokan di tingkat pedagang ini, juga dilatar belakangi sedikitnya pasokan karena ditutupnya keran impor produk holtikultura beberapa waktu lalu," imbuhnya. (gya)