Tahun 2020 Diperkirakan Es Antartika Mencair, Banyak Pulau akan Hilang
Tahun 2020 Diperkirakan Es Antartika Mencair, Banyak Pulau akan Hilang
Laporan Tribun Jateng, Vania Putri
TRIBUNJATENG.COM- Sebuah studi terbaru dilaporkan oleh Badan Antartika Amerika, NASA "kabar buruk untuk planet kita". Yaitu bongkahan es bagian Larsen B yang menjulang di Antartika (kutub utara) mulai retak-retak. Keretakan ini diprediksi akan semakin parah dan hancur dalam kurung waktu 5 tahun ke depan.
Memang untuk bisa mencair, es di Antartika butuh waktu hingga 5.000 tahun. Namun, bongkahan tersebut sudah berusia 10 ribu tahun yang membentang sepanjang pantai timur Semenanjung Antartika di bagian barat laut Weddell.
Jika es Antartika mencair maka air laut akan semakin naik dan daratan sedikit demi sedikit menghilang karena terendam laut. Hasil penelitian ini dipublikasikan di jurnal online Earth and Planetary Science Letters.
Sebelumnya bongkahan ini pernah runtuh sebagian di tahun 2002 dan kini semakin melemah. Sekarang tinggal tersisa 1.005 km persegi. NASA meneliti bongkahan ini menggunakan pesawat untuk mengukur ketinggian dan kedalaman pondasi bongkahan.
Akibat keretakan ini, para ilmuwan NASA khawatir retakan akan merembet pada tiga gletser, Leppard, Flask, dan Starbuck. Jika ketiga gletser tersebut terkena retakan, maka dipastikan bongkahan es Lanser B akan habis mencair ke lautan.
Sejak runtuh di tahun 2002 silam, kecepatan arus gletser di sana menjadi lebih cepat delapan kali lipat. Yakni hampir sama dengan kecepatan mobil dari 88 kilometer per jam hingga mencapai 708 kilometer per jam.
"Memang mengagumkan bisa menyaksikan secara langsung bongkahan es yang semakin tidak stabil itu retak dan menggelinding ke lautan, namun tetap saja ini adalah kabar buruk untuk Bumi. Bayangkan saja, setelah 10 ribu tahun, ia akan hancur dan lenyap dari Bumi, " kata Ala Khazendar petugas Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA, California. (tribunjateng/telegraph)