Hasil Survei MSCI, Elektabilitas Yaris Unggul Atas Rudal di Salatiga
Menurut Edy, setiap paslon masih berkesempatan memenangi pertarungan politik di Kota Salatiga.
Penulis: deni setiawan | Editor: abduh imanulhaq
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Deni Setiawan
TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA - Hasil survei Media Survei Center Indonesia (MSCI) menemukan tingkat elektabilitas pasangan calon Yuliyanto dan Muh Haris (Yaris) unggul tipis atas Agus Rudianto dan Dance Ishak Palit (Rudal).
Riset oleh lembaga yang berkantor pusat di Sidoarjo, Jawa Timur, ini menyoroti tingkat elektabilitas terkini setiap paslon dalam pemilihan wali kota Salatiga 2017.
Direktur Riset MSCI Edy Sulistiyawan menyatakan Yaris memperoleh 42,1 persen, sedangkan Rudal 31,4 persen.
Survei berlangsung mulai 16-21 Januari 2017 terhadap sekitar 1.500 responden secara acak di 23 kelurahan.
"Swing voters atau yang belum menentukan pilihan 26,5 persen. Itu semua dari rincian data DPT (daftar pemilih tetap) sebanyak 129.930 jiwa dan responden kami 1.500 jiwa," kata Edy kepada Tribunjateng.com, Senin (30/1/2017).
Menurut Edy, setiap paslon masih berkesempatan memenangi pertarungan politik di Kota Salatiga.
Mereka harus berusaha merebut hati 26,5 persen warga yang masih ragu menentukan pilihan.
Berdasarkan kecamatan, tingkat elektabiltas Yaris di Argomulyo mencapai 50,3 persen, Sidomukti 32,4 persen, Sidorejo 27,4 persen, dan Tingkir 48,3 persen.
Adapun Rudal di Argomulyo 28,1 persen, Sidomukti 34,7 persen, Sidorejo 34,9 persen, dan Tingkir 27,5 persen.
Responden dari Argomulyo 370 orang, adapun total DPT di kecamatan ini 32.351 orang.
Di Sidomukti sebanyak 340 dari 29.662 orang, Sidorejo 430 dari 37.218 orang, dan Tingkir 360 dari 30.699 orang.
"Kami menerapkan metode multistage random sampling. Tingkat toleransi kesalahan atau margin of error 2,53 persen, tingkat kepercayaan 95 persen," jelas Edy.
Dia mengyebut responden telah terdistribusi secara proporsional di setiap kecamatan dan secara menyeluruh di tingkat kelurahan.
"Responden kami wawancarai secara tatap muka. Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 10-20 persen dari sampel oleh tim kami," ungkapnya. (*)