KRISIS ROHINGYA
Di Vihara Terbesar Kebumen, Umat Buddha Kecam Konflik Berdarah di Myanmar
Umat Budha di Kabupaten Kebumen mengecam krisis kemanusiaan di negara bagian Rakhine Myanmar.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: bakti buwono budiasto
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Khoirul Muzakki
TRIBUNJATENG.COM, KEBUMEN - Umat Buddha di Kabupaten Kebumen mengecam krisis kemanusiaan di negara bagian Rakhine Myanmar.
Mereka mendesak pemerintah Myanmar untuk memberikan perlindungan dan bantuan hak asasi dasar kepada masyarakat yang terkena dampak.
Pernyataan sikap demikian lahir di Vihara terbesar di Kebumen, Vihara Tirta Dharma Loka di desa Sidoharum kecamatan Sempor.
Acara pernyataan sikap bersama itu dihadiri pejabat utama Polres Kebumen, tokoh agama Islam Kebumeb Mohamad Abdul Giri (53), serta ketua paguyuban umat Buddha Kebumen Wagiman (63) , dan para ketua Vihara se Kabupaten Kebumen, Senin (4/9/2017) siang.
Baca: Perlintasan Sebidang Ditutup, Warga dan Pedagang Bingung Cara ke Pasar, Tuntut PT KAI Bangun Ini
Mohamad Abdul Giri mengatakan, persatuan dan kesatuan antar umat di Indonesia hendaknya dijaga.
Ia mewakili umat Islam di Kebumen, meminta agar umat islam selalu melakukan tabayyun atau klarifikasi jika menerima informasi.
"Pernyataan sikap ini bukan hanya sekedar msuyawarah dan tanda tangan pernyataan sikap saja, namun juga disampaikan kepada pemerintah pusat jika di kebumen menolak aksi kekerasan di Myanmar,"katanya, Senin (4/9).
Wagiman, ketua paguyuban umat Buddha Kebumen menyatakan prihatin atas peristiwa yang menimpa negara bagian Rakhine Myanmar.
Baca: Sekolah Nahdlatul Ulama Siap Tampung Anak-anak Rohingya
Menurut informasi yang dihimpunnya, konflik di negara bagian Rakhine Myanmar, bukan berlatarbelakang persoalan agama.
Pasalnya, tidak hanya etnis muslim Rohingya, etnis penganut Hindu dan Buddha juga ikut mengungsi dalam konflik berdarah tersebut.
"Kekerasan dalam bentuk apapun tidak sesuai ajaran Budha. Kerukunan antar umat di Kebumen mudah mudahan tetap terjaga dengan adanya pernyataan sikap ini," ucapnya.
Baca: Berawal dari Facebook, Alumni SMKN 5 Semarang Ini Kurban Empat Kambing