Setnov Batal Sambangi KPK, Kata Sekjend Golkar : Setelah Main Tenis Meja, Setnov Tiba-tiba Terjatuh
Ketua DPR RI yang juga Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto tidak dapat menghadiri panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Ketua DPR RI yang juga Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto tidak dapat menghadiri panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (11/6/2017) lantaran sedang terbaring di rumah sakit.
Menurut Sekretaris Jenderal Golkar, Idrus Marham, Setya Novanto kelelahan setelah hampir satu pekan mengikuti kegiatan World Parliamentary on Sustainable Development di Nusa Dua, Bali.
Setya Novanto, kata Idrus sempat terjatuh saat menjalani rutinitas berolah raga bermain tenis meja di kediamannya.
Padahal Setya Novanto rutin menjalankan olah raga setiap pekan.
"Jadi kemarin Minggu sore Pak Setya Novanto berolah raga seperti biasa, main tenis meja. Beliau tiba-tiba terjatuh," ucap Idrus, kemarin.
Baca: Lekas Sembuh Setnov
Idrus menuturkan, setelah diperiksa oleh dokter pelayanan masyarakat DPR RI, Setya Novanto langsung di bawa ke Unit Gawat Darurat (UGD) RS Siloam. Menurutnya, pihak keluarga mengabari kondisi Setya Novanto pada dini hari tadi.
"Saya pun menjenguknya tadi pagi. Kata Dokter, vertigonya kambuh dan gula darah beliau juga naik, yang ternyata ada implikasi fungsi ginjal dan jantung," ujar Idrus.
Idrus pun mengajak semua pihak untuk mendoakan kesembuhan pada Ketua DPR RI dan juga Ketua Umum Partai Golkar tersebut.
Dirinya berharap Novanto cepat segera pulih agar dapat kembali menjalankan tugas sebagai Ketua DPR agar fungsi pengawasan, anggaran dan legislasi agar tidak terhambat.
Baca: Dibungkus Bed Cover, Pasutri Ini Ditemukan Tewas di Sungai Klawing, Banyak Bercak Darah
"Mari kita sama-sama doakan agar beliau cepat sehat dan dapat menjalankan tugasnya. Semoga beliau cepat sehat," imbuhnya.
Idrus Marham pagi kemarin juga datang ke KPK mengantarkan surat izin dari dokter kepada penyidik KPK.
"Saya datang ke sini mau menyampaikan surat dokter ke KPK, terserah yang mau menerima siapa. Pak Setya Novanto tidak bisa hadir karena sakit," ucap Idrus Marham.
Bantah ulur waktu