Penerapan Pembayaran Sistem Tertutup di Tol Semarang-Solo Bikin Macet, Begini Hasil Evaluasinya
Penerapan sistem tertutup dalam pembayaran tarif di Tol Semarang-Solo baik Seksi I Banyumanik-Ungaran maupun Seksi II Ungaran-Bawen, banyak keluhan
Penulis: deni setiawan | Editor: bakti buwono budiasto
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Deni Setiawan
TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA - Sudah enam hari penerapan sistem tertutup dalam pembayaran tarif di Tol Semarang-Solo baik Seksi I Banyumanik-Ungaran maupun Seksi II Ungaran-Bawen.
PT Trans Marga Jateng (TMJ) sebagai badan usaha jalan tol (BUJT) tak menampik masih ada beberapa kekurangan.
“Satu di antaranya terjadi antrean cukup panjang saat berada di gerbang tol di hari-hari awal penerapannya atau sejak Jumat (15/9/2017) lalu. Kami mohon maaf apabila masih ada kekurangan dalam penerapan dari sistem terbuka ke sistem tertutup itu,” kata Manager Operasional dan Teknik PT TMJ Fauzi Abdurrahman, Kamis (20/9/2017).
Di sisi lain, masih cukup banyak pengguna tol yang belum paham tentang mekanisme sistem tertutup itu.
Hal itu pula yang menjadi pemicu terjadinya antrian di gerbang tol.
Baca: Tawarkan Hunian Bebas Polusi, The Amaya Larang Mobil Parkir di Depan Rumah
“Selama tiga hari pertama, tak sedikit di antara pengguna yang salah masuk gardu. Misal yang belum memiliki e-Toll atau e-Money ternyata masuk ke Gardu Transaksi Otomatis (GTO). Dari salah masuk itu, akibatnya yang bersangkutan harus bergerak mundur untuk pindah gardu (Gardu Transaksi Manual),” ucapnya.
Kesalahan lain, lanjutnya, ketika yang sebenarnya sudah memiliki e-Toll juga mengambil Kartu Tanda Elektronik (KTME) di Gardu Masuk. Semestinya itu tidak dilakukan, jangan juga mengambil KTME karena bisa terjadi invalid system.
Dia menjabarkan, dari sisi fungsi, KTME tersebut merupakan kartu tanda masuk, bukan sebagai alat bayar.
Baca: Pabrik PCC di Purwokerto Digebrek, Begini Tanggapan BNN
Dalam pembayaran masih dilakukan secara tunai sesuai tarif yang berlaku di gardu keluar tol.
Pada kartu itu, sudah tertanam chip yang secara otomatis merekam data kapan kartu itu diambil hingga besaran tarif yang harus dibayar.
“Jadi, kebanyakan pemakaian atau pengguna tol tidak tahu adanya perubahan sistem itu. Akibat kondisi di lapangan seperti itu, kami pun menambah petugas untuk berjaga di setiap gardu pengambilan kartu. Hal itu yang membuat jadi lama (terjadi antrian) saat masuk tol,” ucapnya.
Baca: Jelang HUT TNI ke-72, Kodim Solo Berikan Bantuan Ke Dua Masjid