Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

TNI Bakal Produksi Film Tentang Laksamana Malahayati, Siapa Dia?

Menurutnya, film sejarah tentang seorang intelijen kerajaan ini memerlukan proses yang panjang terutama dalam hal melakukan studi kepustakaannya

Editor: bakti buwono budiasto
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo usai menghadiri upacara peringatan HUT ke-72 TNI, di Dermaga PT Indah Kiat, Cilegon, Banten, Kamis (5/10/2017).(KOMPAS.com/Kristian Erdianto) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com,Rina Ayu

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengutarakan keinginan TNI untuk dapat bekerjasama dalam memproduksi film tentang Tokoh Perempuan asal Aceh, Malahayati, saat menghadiri malam penganugerahan Festival Film Nusantara Tahun 2017 di Gedung Teater Taman Ismail Marzuki Jakarta Pusat, Selasa (10/10/2017).

"Mudah-mudahan tahun ini kita sudah mulai (produksi filmnya)," ujar Gatot.

Menurutnya, film sejarah tentang seorang intelijen kerajaan ini memerlukan proses yang panjang terutama dalam hal melakukan studi kepustakaannya.

Ia mengatakan tim menggali tentang Laksamana Malahayati hingga ke Luar Negeri yakni Turki.

Baca: Kapolres Banyumas : Anggota yang Terbukti Aniaya Wartawan Bisa Dipecat

"Baik, buat film malahayati ini memerlukan waktu karena kita studi banding belajar perpustakaannya sampai ke turki, " ujar Gatot.

Panglima juga menceritakan kekagumannya pada Malahayati, yang menjadi lulusan akademi angkatan laut di Aceh.

Baca: SERAM! Sosok Misterius Muncul di Foto Gadis Cantik Ini, Perhatikan Penampakan di Belakang

"Karena malahayati ini semakin digali semakin hebat. Pada tahun 1500-an ternyata di Aceh sudah ada akademi angkatan laut dan Malahayati adalah lulusan akademi angkatan laut di aceh. Dia juga menusukan rencongnya kepada laksamana musuh dan dia seorang wanita yang bertugas sebagai intelijen kerajaan," ujar Gatot.

Baca: Kapolres Banyumas : Anggota yang Terbukti Aniaya Wartawan Bisa Dipecat

Ia juga menyampaikan optimismenya terhadap film yang direncanakan akan diproduksi bersama sineas Internasional.

"Kemudian malahayati dalam pelayaran juga menggunakan kompas bintang yang sekarang dikenal, jadi mendunia pasti ini. Maka kita perlu mengadakan studi kepustakaan sehingga benar-benar cerita ini bisa dinarasikan sesuai study perpustakaan dan bisa dipertanggung jawabkan," kata Gatot. (*)

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved