Bank Sampah di Solo Belum Maksimal, Produksi Sampah Masih 270 Ton Per Hari
Keberadaan bank sampah di Solo disebut belum mampu mengurangi produksi sampah kota hingga saat ini.
Penulis: akbar hari mukti | Editor: galih permadi
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Akbar Hari Mukti
TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Keberadaan bank sampah di Solo disebut belum mampu mengurangi produksi sampah kota hingga saat ini.
Minimnya kesadaran masyarakat akan tata kelola sampah dianggap menjadi alasan utama belum maksimalnya bank sampah di Kota Solo ini.
Begitu ungkap Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Solo, Hasta Gunawan, Kamis (11/1/2018).
Hasta mencatat hingga akhir 2017, terdapat 200 bank sampah yang tersedia di tingkat rukun warga (RW) di seluruh kelurahan di Kota Solo.
Meski begitu, ratusan bank sampah ini menurutnya belum semua berfungsi optimal.
Pasalnya, produksi sampah harian kota yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo, Solo, masih di angka 270 ton per hari.
"Kalau sekarang ada 200 bank sampah di Kota Solo. Target pada tahun ini naik jadi ada 300 bank sampah. Tetapi saat ini mungkin 50 persen saja yang optimal, lainnya masih belum. Apalagi produksi sampah setiap hari semakin bertambah," jelas dia.
Ia menjelaskan, produksi sampah harian di Kota Solo yang mencapai 270 ton per hari diharap bisa mengalami penurunan seiring adanya bank sampah tersebut. Paling tidak menurun hingga 20 persen dari angka produksi sampah harian.
"Harapannya dengan bank sampah yang sudah ada bisa menekan volume sampah yang masuk ke TPA Putri Cempo, sehingga sampah tidak dibuang sembarangan, tetapi dapat dimanfaatkan dan didaur ulang," ungkap Hasta.
Selain itu pihaknya berharap kesadaran masyarakat bisa meningkat keberadaan bank sampah Solo.
Maka, memotivasi dan memberi pelatihan tentang pengelolaan bank sampah akan terus pihaknya lakukan.
Hal ini dilakukan, jelasnya, seiring progran bank sampah yang sesunggungnya merupakan perpanjangan dari program pengelolaan oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Kegutanan Republik Indonesia.
Ia mengaku akan terus memfasilitasi pembuatan bank sampah mengingat kota Solo mentargetkan 300 bank sampah hingga akhir 2018.
"Program bank sampah harus didorong mengingat produksi sampah bertambah tiap hari. Yang sudah terbentuk untuk terus aktif dan lebih giat lagi, yang belum akan segera dibuatkan," ungkapnya.
Lebih jauh ia menuturkan untuk memaksimalkan program tata kelola sampah, rencananya bank sampah akan diperbanyak hingga tingkat RT.
"Kalau kita bisa kelola sampah dengan baik, tentu memberikan manfaat bagi masyarakat," ujarnya.