Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Gempa Kembali Guncang Kalibening, Warga Diimbau Tetap Tenang

Dari laporan masyarakat yang diterima Stasiun Geofisika Banjarnegara, di guncangan gempa bumi dirasakan oleh warga di Kec Kalibening

Penulis: khoirul muzaki | Editor: muslimah
Tribunjateng.com/Khoirul Muzaki
Para korban gempa khusyuk salat jamaah Jumat di dusun Gunungtawang Desa Kertosari Kecamatan Kalibening 

Laporan Wartawan Tribun Jateng Khoirul Muzakki

TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA - Wilayah Kalibening Banjarnegara, Jawa Tengah kembali diguncang gempabumi tektonik. Berdasarkan analisisa BMKG, gempa bumi berkekuatan 2.6 SR dengan pusat gempa pada koordinat 7.26 LS - 109.68 BT, tepatnya di darat pada jarak 4 kilometer Selatan Kalibening, Banjarnegara, dengan kedalaman 9 kilometer, Kamis (24/5), pukul 04:55:20 Wib.

Gempabumi ini menimbulkan guncangan pada I Skala Intensitas Gempabumi (SIG) BMKG (I-II MMI) di wilayah Kalibening Banjarnegara.

Dari laporan masyarakat yang diterima Stasiun Geofisika Banjarnegara, di guncangan gempa bumi dirasakan oleh warga di Kec Kalibening, Banjarnegara.

"Hingga saat ini belum ada laporan lebih lanjut mengenai dampak gempa bumi. Jika ditinjau dari lokasi pusat gempanya, gempabumi tersebut berada di darat yg diakibatkan oleh aktivitas sesar lokal,"kata Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara,Setyoajie Prayoedhie, Kamis (24/5)

Hingga pagi ini, BMKG belum mencatat adanya gempabumi susulan. Warga di Banjarnegara dan sekitarnya tetap diimbau tetap tenang dan tidak terpancing dengan isu - isu yang menyesatkan.

Gempa mengguncang saat warga selesai melaksanakan salat subuh.
Dakim, warga Dusun Kebakalan Desa Kertosari Kalibening merasakan getaran gempa namun lemah. Sebagian warga sempat berhamburan keluar rumah atau tenda-tenda pengungsian saat terjadi gempa.

"Iya tadi habis subuh terjadi gempa, warga pada keluar,"katanya

Meskipun ada warga yang sempat panik, kata Dakim, sebagian besar warga tetap tenang menyikapi gempa itu. Warga dinilainya telah terbiasa merasakan gempa susulan sejak gempa utama berkekuatan 4,4 SR terjadi, (18/4) lalu.

Tetapi, meski terasa lemah, gempa susulan yang datang bertubi-tubi tetap saja membuat was-was sebagian warga, terutama bagi mereka yang rumahnya rusak ringan maupun sedang.

Meski dampaknya tidak signifikan, gempa susulan dikhawatirkan bisa memperparah kerusakan rumah warga. Dakim mengatakan, retakan tembok rumah warga semakin lebar karena terus-terusan diguncang gempa.

Dakim kini telah kembali ke rumahnya bersama sepuluhan KK lain di dusun Kebakalan. Rumahnya hanya mengalami kerusakan ringan sehingga masih aman ditinggali.

"Ya ada pengaruhnya kalau gempa susulan, rumah yang retak tambah lebar, meski kecil," katanya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved