Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Wali Kota Semarang Hendi Beri Semangat Keluarga Korban Lion Air

Ia ikut dalam rombongan pesawat nahas tersebut bersama beberapa pegawai lainnya

Editor: muslimah
Tribun Jateng/ M Zainal Arifin
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, bercengkerama dengan warga Kampung Batik saat mendatangi rumah korban pesawat Lion Air yang jatuh. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, mendatangi rumah Joyo Nuroso (50) warga Kampung Batik Krajan, RT 7 RW 2, Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang, Senin (29/10) malam.

Joyo Nuroso adalah pegawai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan menjabat sebagai Kasubag Umum KPPN Pangkalpinang yang menjadi korban pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh.

Ia ikut dalam rombongan pesawat nahas tersebut bersama beberapa pegawai lainnya.

Hendi, sapaan Hendrar Prihadi, mengatakan, kedatangannya ke rumah Joyo Nuroso untuk memberi semangat kepada Ana Rochmawati (49), istri korban, dan anaknya beserta anggota keluarga lainnya.

"Kita beri penguatan kepada keluarga. Istri pak Joyo punya keyakinan kalau akan kembali. Tentunya doa yang terbaik buat keluarga," kata Hendi.

Sementara itu, Bupati Kabupaten Pati Jawa Tengah, Haryanto menuturkan turut berbela sungkawa atas kecelakaan Lion Air JT610. Haryanto menyampaikan terdapat empat korban yang merupakan warga Pati.

"Ada empat warga Pati yang terlibat dalam kecelakaan pesawat Lion Air yang menuju Pangkalpinang," jelasnya dalam sambutan sidang pleno Bursa Inovasi Desa di Pendopo Kabupaten, Selasa (30/10).

Pertama adalah Nicko Yogha Marent Utama yang alumni STAN dan tengah bertugas di Pangkal Pinang, Yunita Sapitri, Pangky Pradana Sukandar dan Putri Yuniarsi.

Humas SMAN 1 Pati, Pudji Utama mengonfirmasi bahwa dua korban di antara sudah dapat dipastikan merupakan alumni di sekolah itu.

"Untuk Nicko, saat kali pertama kita dengar update ada kecelakaan pesawat memang langsung kami benarkan bahwa dia adalah alumni. Begitu pula dengan Pangky," jelasnya, Selasa.

Nicko diketahui merupakan alumnus pada tahun 2005 yang mengambil jurusan IPA, sedangkan Pangky lulus di tahun 2007 dan merupakan siswa IPS. Hal tersebut menjawab dari kabar awal bahwa empat orang adalah alumni sekolah ini. Namun Pudji sudah dapat memastikan hanya dua orang. Sedangkan untuk Putri, dari penelusuran pihak sekolah merupakan alumnus di sekolah yang berada di Jakarta.

Pudji mewakili sekolah menuturkan turut berduka atas kejadian ini.

Rencananya SMAN 1 Pati akan segera menggelar doa bersama dan salat ghaib, tapi masih menunggu waktu yang tepat.

"Yang baru kami pastikan 3, karena itu kami masih terus menggali data dan mencari waktu yang tepat untuk menggelar doa bersama. Pastinya dalam waktu dekat ini," lanjutnya. (nal/Dew)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved