Galang Dana untuk Korban Gempa Sulawesi, Relawan Banjarnegara Ngamen ke Desa-desa
Cara tersebut ternyata cukup efektif. Selama empat hari mengamen, para relawan berhasil menghimpun dana sebesar Rp 10 juta
Penulis: khoirul muzaki | Editor: muslimah
Laporan Wartawan Tribun Jateng Khoirul Muzakki
TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA - Peristiwa gempa dan tsunami di wilayah Palu, Sigi dan Donggala Sulawesi Tengah sudah berlalu. Tetapi derita para korban yang kehilangan tempat tinggal hingga anggota keluarga masih berlanjut. Kiriman bantuan kepada mereka pun mestinya tak surut.
Beragam cara dilakukan masyarakat untuk menunjukkan simpati dan kepedulian mereka terhadap para korban. Para relawan di Kecamatan Pandanarum Banjarnegara menggalang dana melalui cara yang unik.
Relawan yang beranggotakan Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI), Banser, Silaturahmi Perantau (Silper), Karangtaruna dan Polsek Pandanarum terjun ke dukuh-dukuh untuk menggalang bantuan.
Mereka membawa serta Orkes Bima Nada dengan menumpang mobil bak terbuka. Bukan di lampu merah atau persimpangan jalan raya, para relawan ini mengamen ke kampung-kampung di desa untuk mengumpulkan dana.
"Penggalangan dana untuk korban gempa Sulawesi, ngamen dari dukuh ke dukuh,"kata Adi Muhadi, relawan RAPI Kecamatan Pandanarum Banjarnegara
Masyarakat desa terlihat antusias mengerubungi Orkes itu yang menjadi hiburan tersendiri bagi mereka. Diiringi musik dan nyanyian Orkes, mereka mencoba memantik kepedulian masyarakat terhadap para korban gempa. Para relawan ini mengajak pengunjung agar mau menyumbang seikhlasnya untuk meringankan penderitaan para korban.
Cara tersebut ternyata cukup efektif. Selama empat hari mengamen, para relawan berhasil menghimpun dana sebesar Rp 10 juta.
Mereka memang tak bisa membantu tenaga, seperti dilakukan mereka saat terjadi bencana di Banjarnegara, karena kendala jarak. Tetapi semangat kerelawanan mereka tak surut untuk membantu meringankan korban di pulau luar sana.
Melalui penggalangan dana, para relawan ini tetap bisa membantu korban yang menjadi tanggung jawab moralnya.
"Uang Rp 10 juta sudah ditransfer ke Sigi," katanya. (*)