Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kisah Pakar Reptil Yang Dokumentasikan Kematiannya Setelah Digigit Ular dan Menolak Bantuan Medis

Tugas untuk memeriksa reptil dengan panjang 76 sentimeter ini diserahkan kepada Schmidt, pakar ular yang telah bekerja selama 33 tahun

GETTY IMAGES via BBC News Indonesia
Bisa ular pohon dapat menyebabkan pembekuan darah pada pembuluh darah kecil di tubuh 

TRIBUNJATENG.COM, - Ini kisah tentang ahli ular, Karl Patterson Schmidt, yang mencatat dengan terperinci proses kematiannya sendiri setelah digigit ular pohon.

Bisa dikatakan "perjalanananya" menjemput maut, berawal pada September 1957, ketika direktur kebun binatang di Chicago mengirim seekor ular ke museum sejarah alam di kota tersebut untuk keperluan identifikasi.

Tugas untuk memeriksa reptil dengan panjang 76 sentimeter ini diserahkan kepada Schmidt, pakar ular yang telah bekerja selama 33 tahun di museum tersebut.

Bidang keahliannya adalah ular karang dan sebagai kurator ia berhasil menjadikan museum tempat ia bekerja sebagai salah satu lembaga dengan koleksi ular terbesar di dunia.

Gigitan ular
Schmidt mencatat secara mendetail hasil observasi yang ia lakukan terhadap ular yang dikirimkan kepadanya tersebut.

Ia mencatat kulit ular ini memiliki pola dengan warna mencolok dan kepalanya mirip dengan ular pohon yang banyak ditemukan di Afrika Selatan, yang juga dikenal dengan sebutan boomslang.

Yang membuatnya penasaran adalah sisik ular di bagian anus tidak bercabang. Karena itu ia memutuskan untuk memeriksanya lebih dekat.

Schmidt mengangkat ular ini dan ketika itulah ular menggigit jempol tangan kirinya, meninggalkan dua bekas gigitan kecil.

Ia menghisap darah dari jempol kirinya dan memutuskan untuk tidak meminta bantuan dokter.

Ia justru kembali ke mejanya dan menulis efek racun ular terhadap dirinya. Kurang dari 24 jam kemudian, ia meninggal dunia.

Hari terakhir Schmidt
Keputusan untuk tidak meminta bantuan dokter, besar kemungkinan dilandasi keyakinan bahwa gigitan gigi belakang ular tidak akan fatal. Pandangan ini, ketika itu, banyak dipegang oleh ahli ular.

Bahwa, taring belakang ular pohon dari Afrika Selatan tidak cukup menghasilkan racun yang mematikan bagi manusia.

Itu sebabnya, setelah digigit ia pulang ke rumah dan terus mencatat efek bisa ular terhadap tubuhnya.

Catatan lengkap Schmidt bisa dibaca di buku hariannya, yang disiarkan oleh radio Amerika Serikat, PRI, dalam acara Science Friday. Dirilis pula video catatan harian, yang diberi judul "Diary of a Snakebite Death".

16:30 - 17:30 Sangat mual, tapi tidak muntah. Ini terasa dalam perjalanan ke Homewood dengan menggunakan kereta api.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved