Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Perayaan Maulidan Disebut Bid'ah, Mahfud MD: Jangan Memprovokasi, Itu Sudah Kuno dan Tak Laku

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD menjawab pertanyaan netizen yang menanyakan terkait acara Maulidan yang dituding bid'ah.

Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
Tribun Jateng/Daniel Ari Purnomo
Mahfud MD saat ditemui di rumah dinas Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, di Jalan Gubernur Budiono, Gajahmungkur, Kota Semarang, Selasa (24/7/2018) siang.  

TRIBUNJATENG.COM- Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD menjawab pertanyaan netizen yang menanyakan terkait acara Maulidan yang dituding bid'ah.

TribunJateng.com, melihat melalui akun Twitter Mahfud MD @mohmahfudmd yang ia tulis pada Selasa (20/11/18).

Mahfud MD mengaku merindukan Rasulullah.

Ia mengatakan meski Rosulullah telah lama wafat, namun keteladanan Nabi Muhammad terus membimbing umat manusia hingga saat ini.

"Berabad jarak darimu ya Rasul, Serasa dikau di sini. Nabi Muhammad lahir lbh dari 1450 thn yg lalu, wafat lbh dari 1390 thn yg lalu. Sdh lama sekali, tp ajaran2 dan keteladanannya trs membimbing kita hingga kini. Kita merasa Nabi msh di sini, bersama kita. Selamat Maulid Nabi," tulisnya.

Setelah itu, Mahfud MD mengenang acara Maulid Nabi di kampungnya, Madura pada tahun 1960.

Mahfud MD menceritakan pada saat itu warga satu kampung membawa segala jenis makanan ke masjid.

Baca: Ramalan Zodiak Hari Ini Selasa 20 November, Gemini Ada Seseorang Penting Hadir Dalam Hidupmu

Baca: TRAGIS! Wanita Ini Tewas Tertembak Pistol yang sedang Dibersihkan Sang Suami

Baca: Jalan Rusak di Jalur Brebes-Tegal Segera Diperbaiki, Ini Titik-titiknya

Baca: Mengharukan! Ibu Ini Tangisi Putranya Yang Tewas Dibacok dalam Tawuran Pelajar di Jakarta

"Di kampung sy dulu, Madura pd thn 1960-an. Kalau mauludan (perayaan Maulid Nabi) org sekampung membawa segala jenis makanan (masakan, buah2an, kue2) ke masjid. Stlh barzanji dan do'a ada teriakan "Allahumma shalli ala Muhammad"; anak2 berebut menyerbu makanan2 itu. Indah dikenang," tulis Mahfud MD.

Mahfud MD lantas mengenang kebaikan Nabi Muhammad yang tetap berbuat baik terhadap seseorang yang telah meludahinya.

"Begitu mulianya akhlak Nabi Muhammad. Orng yg meludahinya krn benci pun ditengok dan didoakan sembuh ketika sakit. Orng Yahudi yg miskin dan buta pun disuapi makanan scr rutin tanpa si Yahudi tahu bhw yg menyuapi itu Nabi Muhammad. Rindu kami padamu ya Rasul, rindu tiada terperi," tulis Mahfud MD.

Kemudian, Mahfud MD mengambil hikmah dari Maulid Nabi.

Mahfud MD mengajak memperjuangkan kemuliaan ajaran islam melalui subtansi dan tujuan syar'inya bukan formalitas simboliknya.

"Mengambil hikmah dari Maulid Nabi, mari kita perjuangkan kemuliaan ajaran Islam melalui substansi dan tujuan-tujuan syar'i-nya. "Al'ibrah fil Islaam bil jawhar, laa bil madzhar"--> Patokan perjuangan dlm Islam adalah substansi dan maksud syar'i-nya, bukan formalistas simboliknya," tulis Mahfud MD.

Setelah itu, seorang netizen dengan akun @rezkymustikap yang menanyakan terkait acara Maulidan.

"Bagaimana pandangannya terhadap maulidan yg dikatakan bid'ah ??," tulis akun @rezkymustikap.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved