5 Pendiri PAN Desak Amien Rais Mundur, LSI Denny JA: PAN Justru Semakin Besar
LSI Denny JA, ikut berkoemntar terkait surat terbuka yang dilayangkan oleh pendiri Partai Amanat Nasional (PAN).
Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM- LSI Denny JA, ikut berkomentar terkait surat terbuka yang dilayangkan oleh pendiri Partai Amanat Nasional (PAN).
Hal tersebut tampak pada unggahan akun Twitter @Dennya JA pada Rabu (26/12/18).
Dalam cuitan tersebut, Denny JA menuliskan bahwa Amien Rais diminta mundur oleh para pendiri PAN karena pilihan politiknya semakin jauh dari negarawan.
Menurut LSI Denny JA, tanpa bayang-bayang Amien Rais, PAN akan semakin besar berdasarkan analisa perilaku pemilih.
• Syok saat Bertemu Gadis Pujaan, KL Batalkan Lamaran dan Gantung Diri di Sekolah
• Motif Penembakan Perwira TNI Letkol Dono Kuspriyanto Terungkap, Ini Kata Kapendam Jaya
• Usai Twitwar dengan Mahfud MD Soal Freeport, Rizal Ramli Sebut Sosok Gus Dur dan Megawati
"Politisi Amien Rais 2018 diminta mundur oleh para pendiri PAN karena pilihan politiknya semakin jauh dari negarawan Amien Rais 1998. Jika PAN tak lagi dibawah bayang bayang Amien Rais, PAN justru lebih besar, berdasarkan analisa perilaku pemilih (LSI Denny JA)," tulisnya.
Diketahui, pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) mendesak Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais mengundurkan diri.
Amien dianggap telah melanggar prinsip-prinsip dasar pendirian partai.
Lima orang pendiri PAN tersebut adalah Abdillah Toha, Albert Hasibuan, Goenawan Mohammad, Toeti Heraty, dan Zumrotin.
Desakan itu disampaikan melalui surat terbuka tertanggal 26 Desember 2018 yang dilansir dari Tribunnews.com.
Dalam surat itu, kelima pendiri PAN itu mengatakan surat dibuat pasma memerhatikan perkembangan kehidupan politik di Indonesia.
Terutama perjalanan politik Amien Rais bersama PAN maupun secara personal.
• Usai Twitwar dengan Mahfud MD Soal Freeport, Rizal Ramli Sebut Sosok Gus Dur dan Megawati
• Usai Twitwar dengan Mahfud MD Soal Freeport, Rizal Ramli Sebut Sosok Gus Dur dan Megawati
• 15 Menit Sebelum Tsunami Banten, Kembaran Ifan Seventeen Sudah Perkirakan Tempat Lari
"Untuk itu barangkali sudah saatnya Saudara (Amien Rais) mengundurkan diri dari kiprah politik praktis sehari-hari, menyerahkan PAN sepenuhnya ke tangan generasi penerus, dan menempatkan diri Saudara sebagai penjaga moral dan keadaban bangsa serta memberikan arah jangka panjang bagi kesejahteraan dan kemajuan negeri kita," tulis surat terbuka tersebut.
Berikut isi surat terbuka tersebut:
Surat Terbuka untuk Amien Rais
Saudara Amien Rais yang kami hormati,
Setelah memerhatikan perkembangan kehidupan politik di negeri kita Indonesia selama beberapa tahun terakhir ini, khususnya kiprah Saudara sendirian ataupun bersama Partai Amanat Nasional (PAN), kami sebagai bagian dari penggagas dan pendiri PAN merasa bertanggung jawab dan berkewajiban membuat pernyataan bersama dibawah ini demi mengingatkan akan komitmen bersama kita pada saat awal pendirian partai sebagai berikut:
1. PAN adalah partai reformasi yang menjunjung tinggi kebebasan berpendapat dan menegakkan demokrasi setelah 32 tahun di bawah kekuasaan absolut orde baru yang korup dan otoriter.
2. PAN adalah partai yang berazaskan Pancasila dengan landasan nilai-nilai moral kemanusiaan dan agama.
3. PAN adalah sebuah partai modern yang bersih dari noda-noda orde baru dan bertujuan menciptakan kemajuan bagi bangsa.
4. PAN adalah partai terbuka dan inklusif yang memelihara kemajemukan bangsa dan tidak memosisikan diri sebagai wakil golongan tertentu.
5. PAN adalah partai yang percaya dan mendukung bahwa setiap warga negara berstatus kedudukan yang sama di depan hukum dan mempunyai hak dan kewajiban yang sama sebagai warga negara, tidak mengenal pengertian mayoritas atau minoritas.
Dengan menggunakan kacamata prinsip-prinsip PAN tersebut diatas, kami mendapatkan kesan kuat bahwa Saudara Amien Rais (AR) sejak mengundurkan diri sebagai ketua umum PAN sampai sekarang, baik secara pribadi maupun mengatasnamakan PAN, seringkali melakukan kiprah dan manuver politik yang tidak sejalan dengan prinsip-prinsip itu.
- Saudara makin lama makin cenderung eksklusif, tidak menumbuhkan kerukunan bangsa dalam berbagai pernyataan dan sikap politik saidara..
- Saudara sebagai tokoh reformasi yang ikut berperan dalam mengakhiri kekuasaan orde baru, telah bersimpati, mendukung, dan bergabung dengan politisi yang beraspirasi mengembalikan kekuatan orde baru ke kancah politik Indonesia
- Saudara telah menjadikan agama sebagai alat politik untuk mencapai tujuan meraih kekuasaan.
- Saudara sebagai ilmuwan ilmu politik telah gagal mencerdaskan bangsa dengan ikut mengeruhkan suasana dalam negeri dalam menyebarkan berita yang jauh dari kebenaran tentang kebangkitan PKI di negeri kita.
• UPDATE : Penembakan di Jatinegara, Saksi Sebut Dengar Letusan Tembakan Berkali-kali.
• Usai Disindir Mahfud soal Freeport, Rachel Maryam: Utang Bayar Saham yang Harusnya Gak Usah Dibeli
- Saudara sebagai orang yang berada di luar struktur utama PAN terkesan berat menyerahkan kepemimpinan PAN kepada generasi berikutnya dengan terus menerus melakukan manuver politik yang destruktif bagi masa depan partai.
Atas dasar pertimbangan semua itu, kami sebagai bagian dari pendiri PAN yang bersama saudara saat itu meyakini prinsip-prinsip yang akan kita perjuangkan bersama, menyampaikan surat terbuka ini sebagai pengingat dari sesama kawan.
Untuk itu barangkali sudah saatnya Saudara mengundurkan diri dari kiprah politik praktis sehari-hari, menyerahkan PAN sepenuhnya ke tangan generasi penerus, dan menempatkan diri Saudara sebagai penjaga moral dan keadaban bangsa serta memberikan arah jangka panjang bagi kesejahteraan dan kemajuan negeri kita.
Salam hormat dari kami semua,
Jakarta, 26 Desember 2018
Abdillah Toha
Albert Hasibuan
Goenawan Mohammad
Toeti Heraty
Zumrotin
(TribunJateng.com/Woro Seto)