Dituding Gila oleh Sudjiwo Tedjo, Nurhadi Tertawa Terbahak-bahak
Budayawan Sudjiwo Tedjo menyebut sosok Nurhadi yang disebut sebagai Calon Presien nomor 10 Tronjal-tornjol Maha Asyik seperti orang gila.
Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM- Budayawan Sudjiwo Tedjo menyebut sosok Nurhadi yang disebut sebagai Calon Presiden fiktif nomor 10 Tronjal-tornjol Maha Asyik seperti orang gila.
Hal tersebut diungkapnya saat di acara Rosi dengan tema Politik Tronjal Tronjol, Menolak Fanatisme Buta Pada Capres yang diunggah pada Kamis (10/11/19).
Sudjiwo Tedjo dihadirkan dalam satu forum bersama Nurhadi.
Saat itu, Nurhadi ditanyai oleh Rosi untuk dijadikan sebagai cawapres dari Sudijwo Tedjo.
"Mau nggak jadi cawapres, capresnya Sudjiwo Tedjo," tanya Rosi.
Dengan santai Nurhadi tetap mau jadi capres.
• Cathy Sharon Lapor Polisi Merasa Namanya Dicatut dalam Prostitusi Online
• Rocky Gerung Tertunduk Mendengar Pemaparan Mahfud MD
• Karni Ilyas Terkejut, Rocky Gerung Kritik Keras Acara ILC hingga Penonton Terdiam
• Alasan KPU Beri Kisi-kisi Sebelum Debat Pilpres, Rocky Gerung Beri Pertanyaan Menohok
"Capresnya tetap saya, tetep presiden" ujar Nurhadi yang disambut tawa penonton.
Sudjiwo Tedjo tampak tertawa mendengar ucapan Nurhadi.
Terkait tagline Maha asyik, Nurhadi mengaku selalu asyik terlebih dahulu.
"Siapa bilang, saya selalu asyik dari dulu," ujar Nurhadi yang membuat penonton di studio.
Sudjiwo Tedjo lantas memberikan tanggapan terkait fenomenya viralnya Nurhadi-Aldo.
"Nurhadi ini muncul ketika menjawab saat saya menuliskan twitter soal Esemka dan selang, kalau selang bohong, esemka bohong nggak? kalau selang bohong, esemka juga bohong, nah itu dsaya dimarahai sama temen saya, yang satu akademisi yang satu seorang Kyai," ujarnya.
Sudjiwo Tedjo lantas prihatin dengan suasan pilpres saat ini.
"Gila ini pilpres, bisa membuat persahabatan jadi hancur, kenapa nggak DM aja, nggak telefon aku aja," ujar Sudjiwo Tedjo.
Sudjiwo Tedjo lantas menilai bahwa kemunculan Nurhadi ini sebagai jawaban atas banyaknya masyarakat yang jengah dengan situasi panasnya pilpres.