Kasus DBD di Jateng Tinggi, Ganjar Kampanyekan 3M Plus untuk Cegah Demam Berdarah
Berdasarkan data yang dihimpun Tribunjateng.com, tercatat di Kabupaten Sragen ada 111 kasus dengan dua korban meninggal
Penulis: faisal affan | Editor: muslimah
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Faizal M Affan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Di awal tahun 2019, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jawa Tengah cukup tinggi.
Terlebih curah hujan tinggi dan cuaca ekstrim yang terjadi, juga menambah berkembangbiaknya nyamuk Aides Aegypti.
Berdasarkan data yang dihimpun Tribunjateng.com, tercatat di Kabupaten Sragen ada 111 kasus dengan dua korban meninggal.
Di Kabupaten Brebes, ada 33 kasus, dua di antaranya meninggal dunia.
Sedangkan di Kabupaten Jepara ada 48 kasus dan dua nyawa melayang. Lalu di Kota Pekalongan juga ada empat kasus.
Melalui akun Twitter @ganjarpranowo, Gubernur Jawa Tengah ingin warga Jateng rutin menguras bak mandi, menutup tempat penampungan air, dan memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas.
"Jangan sampai ada barang-barang di sekitar rumah yang berpotensi menjadi sarang nyamuk dibiarkan saja. Jika masih digunakan posisikan bejana menghadap ke bawah, supaya tidak ada air yang masuk ketika hujan. Jika sudah tidak terpakai, lebih baik dijual ke pengepul rongsokan supaya didaur ulang," bebernya.
Ganjar juga menyarankan warga untuk memelihara ikan yang suka memakan jentik nyamuk, mengoles lotion anti nyamuk, memasang kasa pada ventilasi, memberikan larvasida untuk penampungan air, dan menanam tanaman pengusir nyamuk.
"Yang paling utama kebersihan lingkungan. Talang air yang tersumbat juga bisa menjadi sarang nyamuk. Penanganan yang dilakukan tidak hanya membunuhnya saja, tetapi juga mencegah dan menghentikan perkembangbiakan nyamuk Aides Aegypti," paparnya. (*)