Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Tribunjateng Hari Ini

Julio Terus Dibuntuti Orang soal Kematian Iko Unnes

Saat berada di sebuah kedai, beberapa orang tampak memantau dari kejauhan. Pemilik kedai pun merasa tak nyaman hingga meminta Julio segera pulang.

|
Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: Vito
TRIBUNJATENG/Franciskus Ariel Setiaputra
AKSI SOLIDARITAS - Ratusan mahasiswa Unnes turut dalam aksi solidaritas sebagai bentuk penghormatan untuk Iko Juliant Junior - Tribun Jateng/ F Ariel Setiaputra 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Julio B Harianja, alumni Fakultas Hukum (FH) Universitas Negeri Semarang (Unnes) angkatan 2013, mengaku diintai dan dibuntuti orang tak dikenal usai mengungkap kejanggalan meninggalnya mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Universitas Negeri Semarang (Unnes) angkatan 2024, Iko Juliant Junior (19).

Peristiwa itu dialami Julio setelah dirinya menghadiri aksi doa bersama di kampus Unnes pada Senin (1/9) lalu. Julio menuturkan, mulai merasa diawasi sejak berkumpul di sebuah kedai di kawasan Patemon, Gunungpati, usai acara doa bersama. 

Saat itu, ia bersama sejumlah mahasiswa dan alumni berdiskusi berkait dengan dugaan kejanggalan di balik kematian Iko.

“Sejak aksi lilin itu saya sudah merasa ada gelagat tidak biasa. Awalnya saya kira hanya kebetulan ada orang nongkrong, tapi lama-lama terasa janggal. Puncaknya saat saya didatangi orang asing di sebuah warmindo,” katanya, dikutip Tribunjateng.com, Jumat (5/9).

Keesokan harinya pada Selasa (2/9), ia kembali berdiskusi di kedai yang sama. Namun, beberapa orang tampak memantau dari kejauhan. Pemilik kedai pun merasa tak nyaman hingga meminta Julio dan rekannya segera pulang.

Pada Rabu malam, Julio bersama rekannya pindah ke sebuah warung kopi tak jauh dari lokasi sebelumnya. Sekitar pukul 23.30, ia melihat orang asing mencurigakan yang diduga memotret serta merekam suasana.

“Mereka seperti pura-pura pesan makan, tapi justru merekam. Dari situ saya makin curiga,” ucapnya.

Merasa diikuti, Julio kembali ke kedai semula. Ia bahkan melihat sekitar enam orang berbadan besar datang dengan dua hingga tiga motor sekaligus.

Julio lalu menghubungi rekan-rekannya di Ikatan Keluarga Alumni (IKA) FH Unnes melalui WhatsApp dan membagikan lokasi langsung. Sekitar pukul 00.10, dua rekannya pun datang menjemput. 

Tak lama, orang tak dikenal itu kembali melintas sambil merekam dengan ponsel. “Saya coba berhentikan, tapi mereka kabur. Kami akhirnya pindah ke tempat yang lebih ramai sampai subuh,” tuturnya.

Julio menduga, intimidasi tersebut berkaitan dengan sikapnya yang mengawal dugaan kejanggalan kematian Iko.

“Saya yang meminta otopsi sebelum Iko dimakamkan, dan menyampaikan kronologi ke wartawan. Kalau ini murni kecelakaan, silakan dibuktikan. Kalau ada yang janggal, publik berhak tahu,” tegasnya.

Ia menduga, orang tak dikenal yang membuntutinya merupakan bagian dari upaya intimidasi. Bahkan, Julio menilai ada kemungkinan keterlibatan pihak tertentu.

Ketua Pusat Bantuan Hukum (PBH) IKA FH Unnes, Ady Putra Cesario juga sempat mengungkap dugaan intimidasi yang dialami anggotanya.

"Iya, satu anggota kami hari ini dibuntuti oleh enam orang tak dikenal di Semarang (Gunungpati-Red). Namun, kami belum bisa memastikan siapa orang itu, premankah atau pihak lain," ujarnya, kepada Tribun Jateng, Kamis (4/9).

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved