Ini Alasan Gendon dkk Tinggalkan Uang Ratusan Juta di Brankas Swalayan Luwes Sragen yang Dibobolnya
Terungkap alasan komplotan pencuri di Swalayan Luwes Sragen meninggalkan uang ratusan juta rupiah di brankas yang mereka bobol.
Penulis: Mahfira Putri Maulani | Editor: abduh imanulhaq
"Supri menawarkan brankas tersebut kepada pihak Luwes. Jadi memudahkan pelaku untuk mengetahui kelemahan-kelemahan brankas tersebut," papar AKBP Yimmy.
Supri memang kerap membuat dan menawarkan brangkas kepada toko-toko di Jogja, Pati, Ngawi, dan Karanganyar.
Tempat pembuatan brankas tersebut di Karanganyar.
Dia menjual setiap brangkas Rp 23,5 juta.
Menurut AKBP Yimmy, sisa uang pembobolan di Luwes tinggal Rp 1,2 miliar.
Para pelaku sempat menyimpan uang di bank Rp 400 juta.
Uang yang lain habis dipakai membeli mobil, perhiasan emas, dan bersenang-senang.
Supri menjelaskan, uang yang didapat akan dibagi rata dengan dua temannya tersebut.
Fakta lain terungkap bahwa kantor Luwes Sragen tidak memiliki kamera CCTV.
Hal ini semakin memudahkan pelaku melancarkan aksinya.
"Jadi kebetulan memang di sekitar TKP tidak ada CCTV-nya. Pelaku juga tahu hal ini," ujar AKBP Yimmy.
Keberadaan CCTV di Luwes Sragen hanya untuk mengawasi pengunjung.
Diketahui pula Gendon dkk tak hanya mengambil isi brankas.
Mereka juga mengambil beberapa jam tangan yang ada di etalase khusus.
"Saya mau pakai sendiri jam-jam tersebut. Rencananya biar bisa ganti-ganti setiap hari," ujar Narwan yang sehari-hari bekerja sebagai tukang las.