Pria yang Tewas di Plasa Simpanglima Lompat dari Lantai 6 saat Azan Zuhur, Ini Kesaksian Rika
Ia juga menyebut, diperkirakan Jarot Siswanto melompat dari lantai enam Plasa Simpanglima saat ada azan zuhur.
Penulis: Jamal A. Nashr | Editor: m nur huda
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Jamal A Nashr
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Jarot Siswanto (38), pria yang meninggal setelah jatuh dari lantai enam Plasa Simpanglima dikenal dermawan semasa hidupnya.
Ia yang berprofesi sebagai penjual balon sering mambagikan makanan kepada orang di sekitarnya.
"Saya kebetulan kenal baik dia.
Tiap hari ngasih makan orang-orang.
Kalau dia dapat rezeki dibagi-bagi," sebut seorang pemilik warung makan di lantai enam Plasa Simpanglima di samping lokasi korban melompat, Rika (38) kepada Tribunjateng.com, Minggu (10/2/2019).
• BREAKING NEWS: Seorang Pria Tewas Terjatuh dari Lantai Enam Plasa Simpanglima Semarang
• Siswa SMP yang Bentak dan Pegang Kepala Guru Kini Nangis dan Minta Maaf
• Geng Motor Bacok Warga Klipang Semarang Setelah Korban Beli Pulsa
• Viral Video Murid SMP Tantang Guru Berkelahi, Tak Terima Merokok Ditegur
Ia tidak menduga, korban meninggal diduga karena bunuh diri.
Menurutnya, korban tidak memiliki masalah ekonomi.
"Sampai (diduga) bunuh diri saya saja kaget," ujarnya.
Rika mengatakan, korban datang berlari dari lantai lima.
Kemudian langsung naik ke tembok pembatas parkir lantai enam.
Saat kejadian, lokasi parkir masih sepi.
Ia juga memperkirakan Jarot Siswanto melompat saat azan zuhur berkumandang.
"Pas zuhur persis kayaknya dia lompat tadi," ucapnya.
Meski Jarot sehari-hari berjualan balon di Plasa Simpanglima, ia mengaku sebelumnya tidak pernah melihat korban berdagang di lokasi tempatnya melompat.
"Jualan balonnya di bawah.
Tidak pernah naik berjualan ke sini," katanya. (*)