Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Anak Hasil Pemerkosaan Ayah atas Putri Kandung Rawan Cacat Bawaan, Inilah Bahayanya

Dr Anggoro Karya Adisarsono, mengatakan anak yang lahir hasil hubungan gelap atau pemerkosaan ayah dengan putrinya nantinya sangat rawan

Mirror
Di banyak budaya hubungan inses dianggap sebagai hubungan yang terlarang. 

TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Heboh perkosaan ayah kandung pada putrinya telah mengagetkan semua pihak. Termasuk Kepala bidang kesehatan masyarakat Dinas Kesehatan Demak.

Dr Anggoro Karya Adisarsono, mengatakan anak yang lahir hasil hubungan gelap atau pemerkosaan ayah dengan putrinya nantinya sangat rawan yang berakibat cacat bawaan karena kromosom-kromosomnya sama atau hubungan sedarah (Inses).

"Secara psikis pastinya akan menimbulkan trauma berkepanjangan kepada si anak yang mungkin butuh pendampingan dari psikolog untuk mengembalikan mental si anak,"ujarnya ditemui di Dinas Kesehatan Demak, Selasa (12/2/2019).

Makanya dia mengimbau kepada masyarakat untuk mengerti atau memahami pengetahuan tentang kesehatan reproduksi.

"Belajar tahu tidak harus melakukan, untuk mencegah kehamilan sebelum nikah,"paparnya.

Dalam catatan kesehatan kenapa Inses atau perkawinan sedarah memang dilarang, apalagi dalam agama.

Bukan hanya secara norma masyarakat, tapi secara agama hal itu terlarang karena akan membawa dampak yang buruk dalam berbagai hal termasuk keturunannya.

Inses memang hal yang tabu hampir di setiap budaya di seluruh dunia.

Namun, para bangsawan zaman dulu ternyata biasa melakukannya untuk menjaga agar darah kerajaan tetap murni.

Nah, akibatnya mereka harus membayar mahal kerena mutasi genetik menyebabkan permasalahan yang serius pada keturunan.

Inilah kelainan-kelainan yang pernah terjadi yang dilahirkan dari pernikahan sedarah.

1. Rahang bawah lebih panjang

Rahang bawah lebih panjang
Rahang bawah lebih panjang (Rahang bawah lebih panjang)

Keluarga bangsawan Habsburg mengatur pernikahan sedarah untuk melindungi kepentingan mereka sendiri.

Sayangnya, genetika mereka menghasilkan anak-anak yang memiliki rahang bawah yang panjang dan menonjol.

Sehingga tidak dapat berbicara dengan benar, tidak bisa mengunyah dan air liur menetes ke mana-mana.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved